This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Zazulitiansha, Rahman (2017) Analisis maqasid Al Shariah terhadap suami berkabung: studi pasal 170 ayat 2 Keppres No. 1 Tahun 1991 tentang kompilasi hukum Islam. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (789kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (357kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (225kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (424kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (123kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil penelitian terhadap Pasal 170 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam tentang masa berkabung bagi Suami yang dilihat dengan teori maqasid al-Shari’ah. Dengan pokok permasalahannya adalah tujuan perumusan pasal 170 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam dan analisis maqasid al-shari’ah terhadap Pasal 170 ayat 2 tentang suami berkabung. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif untuk menjawab permasalahan di atas. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi untuk mendeskripsikan permasalahan yang ada. Kemudian di analisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk menjawab permasalahan yang ada. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa yang melatar belakangi perumusan Pasal 170 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam tentang berkabung bagi suami adalah untuk menunjukkan rasa berduka atas kematian Istrinya dan juga untuk menghindarkan dari fitnah yang kemungkinan akan terjadi. Sementara jika dilihat dari segi maqasid al-Shari’ah penentuan Pasal 170 ayat 2 tersebut adalah termasuk pada hifz al-‘irdi yaitu menjaga kehormatan. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah penentuan pasal 170 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam ini adalah untuk menunjukkan rasa berkabung atau rasa berduka cita atas kematian Istrinya. Hal itu tentu sesuai dengan apa yang di inginkan oleh syariat yaitu untuk menjaga kehormatan seseorang. Sejalan dengan kesimpulan di atas, ada dua saran yang penulis berikan. Yaitu untuk Suami yang baru ditinggal mati istrinya hendaknya melakukan masa berkabung seperti apa yang telah diatur dan juga untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak menunjukkan rasa belasungkawa atas kematian istrinya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Agama dan Ilmu Pengetahuan |
||||||||
Keywords: | Suami berkabung | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Tiansha Rahman Zazuli | ||||||||
Date Deposited: | 27 Feb 2017 01:30 | ||||||||
Last Modified: | 19 Sep 2024 08:05 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/15613 |
Actions (login required)
View Item |