Adat istiadat perkawinan masyarakat Melanau di Desa Petanak, Kecamatan Mukah, Kabupaten Kuching, Malaysia

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abdullah, Fakhrul Nizam Mohd Nur Furqan (2017) Adat istiadat perkawinan masyarakat Melanau di Desa Petanak, Kecamatan Mukah, Kabupaten Kuching, Malaysia. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel, Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (557kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (142kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (220kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (772kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (877kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (282kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (163kB) | Preview

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini meliputi, (1) Bagaimanakah gambaran umum kondisi kehidupan masyarakat desa Petanak? (2) Bagaimana prosesi pernikahan adat masyarakat Melanau? (3)Bagaimanakah perbedaan perlaksanaan perkawinan masyarakat Melanau Islam dan non-muslim? Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan etnografi yang bertujuan mendapatkan deskripsi dan analisis mendalam tentang kebudayaan berdasarkan penelitian lapangan (fieldwork) yang intensif. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori Etnologi yang akan mendeskripsikan kebudayaan masyarakat Melanau dalam adat pernikahan yang terdiri dari peralatan upacara,prosesi upacara, serta sistem keyakinan dan emosi keagamaan.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu (1) Gambaran umum kondisi kehidupan desa Petanak yaitu jumlah penduduk di Desa Petanak kurang lebih 353 jiwa. Rata-rata masyarakat Desa Petanak bekerja sendiri sebagai nelayan dan menjual hasil hutan mereka walaupun ada juga anggota masyarakat bekerja sebagai guru, pegawai swasta dan sebagainya. (2) Prosesi perkawinan adat masyarakat Melanau dilakukan menurut tradisi turun-temurun yang terdiri dari banyak sub-upacara, yaitu: Miliek Menato, Merisik, Adet A Petuneing, Majlis Bertunang, Adat Berinai, Lau Kawin, Berarak dan Bersanding. (3) Perbedaan perlaksanaan perkawinan masyarakat Melanau Islam dan non-muslim adalah praktek yang dilakukan sebelum pernikahan dan sesudahnya. Bagi masyarakat Melanau yang beragama Islam, mereka lebih mengadopsi perkawinan masyarakat Melayu yang diketahui beberapa darinya adalah merupakan cerminan agama. Sedangkan bagi Masyarakat Melanau bukan Islam, mereka tidak menolak beberapa aspek yang tidak melanggar keimanan seseorang.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Abdullah, Fakhrul Nizam Mohd Nur Furqanfnizam135799@gmail.comA42212110
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRochimah, RochimahUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Adab
Adat
Keywords: Adat istiadat; perkawinan
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Furqan Fakhrul Nizam Maula Mohd Nur
Date Deposited: 01 Mar 2017 04:47
Last Modified: 04 Oct 2024 06:43
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/15783

Actions (login required)

View Item View Item