This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Salim, Agus (1992) Ekses penafsiran al-Qurán yang menyimpang terhadap hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (580kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (226kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (581kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (653kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (420kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (322kB) | Preview |
Abstract
Dalam penafsiran al-Qurán diperlukan persyaratan yang memmadai di samping petunjuk dari Allah SWT. Persyaratan-persyaratan tersebut perlu sekali diketahui dan dikuasai oleh para mufassir agar penafsirannya tidak menyimpang. Sementara itu isi kandungan al-Qurán antara lain tentang perkara-perkara hukum, baik yang berkenaan dengan hubungan antara manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia sesamanya dan hubungan dengan alam sekitarnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1. Apa dan bagaimana deskripsi tentang hasil-hasil penafsiran yang menyimpang, 2. Mengapa terjadi penyimpangan tersebut, 3. Apa dampak negatif dari penyimpangan tersebut, 4. Bagaimana cara menghindari penyimpangan tersebut. Data-data yang dihimpun dianalisa dengan menggunakan metode kwalitatif dengan pola pikir induktif, deskriptif dan komparatif. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah; 1. Tafsir adalah suatu ilmu untuk memahami isi kandungan al-Qurán itu semata-mata karya ulama, ada yang benar sesuai dengan yang dikehendaki dari isi al-Qurán tersebut, da nada yang salah dan menyimpang. Diantara sebab-sebab penyimpangan penafsiran adalah sebagai berikut; a. adanya periwayatan yang tidak menyertakan sanadnya sehingga sulit dilacak kebenarannya, b. dikarenakan terlalu mempertahankan faham pribadi maupun golongan serta kurangnya memenuhi persyaratan sebagai mufassir. 2. Penafsiran yang menyimpang dari kebenaran akan membawa dampak negative pada penetapan hukum Islam, bahkan bisa merusak aturan-aturan yang sudah ditetapkan dalam syariát Islam. 3. Penafsiran al-Qurán tidak semuanya benar dan tidak semuanya salah, biarpun begitu ada upaya untuk menghindari dari penafsiran yang salah dan menyimpang, diantaranya sebagai berikut; a. mufassir yang hendak menafsirkan al-Qurán terlebih dahulu harus membersihkan hatinya dengan menata niat yang baik dalam menafsirkan al-Qurán ini, b. harus mengkaitkan beberapa disiplin ilmu pengetahuan, tidak cukup hanya dengan mengetahui dari arti bahsanya saja, c. mengikuti cara-cara atau metode yang telah ditetapkan oleh ulama-ulama ahli tafsir, dengan demikian mufassir akan selamat dari penyelewengan dalam menafsirkan al-Qurán
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Al Qur'an |
||||||
Keywords: | penafsiran al-Qurán; hukum Islam | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Arsip Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor : samid library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 27 Apr 2017 02:22 | ||||||
Last Modified: | 27 Apr 2017 02:22 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/16230 |
Actions (login required)
View Item |