This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Apriliawati, Dwi (2017) Perspektif al-Madhahib al-Arba’ah terhadap jual beli biji Genitri di Desa Soso Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (224kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar isi.pdf Download (228kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (755kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (567kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (574kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (442kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar pustaka.pdf Download (232kB) | Preview |
Abstract
Dalam penyelesaiannya, skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian diolah dengan cara editing, organizing, dan kemudian menganilis dengan menggunakan dalil-dalil dan pendapat madhahib al-arba’ah untuk menghasilkan sebuah kesimpulan.Hasil penelitian di Desa Soso Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar ini ditemukan bahwa praktik jual beli biji genitri merupakan jual beli yang menjadikan genitri sebagai ma’kud alaih. Dimana menurut madha>hib al-arba’ah, ma’kud alaih khususnya mabi’ harus berupa barang yang memiliki manfaat bagi pembelinya. Padahal berdasar dari berbagai sumber dijelaskan bahwa genitri dimanfaatkan ritual sesembahan kepada Dewa Siwa. Selain itu, biji genitri juga dianggap sebagai berkah dari Dewa Siwa yang dapat memberikan kesejahteraan, keberuntungan dan penghapusan dosa bagi pemakainya. Pada praktiknya, jual beli biji genitri di Desa Soso ini melibatkan orang Nepal dan India yang mayoritas beragama Hindu sebagai pembeli.Jika praktik ini dianalisis dengan perspektif al-madhahib al-arba’ah, maka menghasilkan dua pendapat. Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i berpendapat bahwa praktik jual beli ini sah secara dhahir tetapi makruh, karena ketidakyakinan bahwa biji genitri ini akan dijadikan sebagai sarana untuk berbuat kemusrikan. Sedangkan Imam Maliki dan Imam Hambali berpendapat bahwa jual beli ini tidak sah, karena tindakan antisipasi. Dengan dasar bahwa hal-hal yang digunakan sebagai sarana yang mewujudkan sesuatu yang haram itu hukumnya haram meskipun hanya sebatas niat. Pendapat ini berdasarkan pada surat al-Maidah ayat 2 yang menyatakan larangan untuk saling tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.Sejalan dengan kesimpulan diatas, maka hendaknya masyarakat mulai lebih berhati-hati dalam melakukan praktik muamalah khususnya terhadap praktik jual beli yang sering dan hampir setiap hari dilakukan. Pemuka masyarakat dan tokoh agama hendaknya lebih responsif dan segera melakukan edukasi kepada masyarakat ketika terjadi praktik jual beli yang memerlukan telaah lebih, supaya masyarakat tidak terjebak dengan praktik-praktik yang ternyata melanggar aturan agama.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam > Jual Beli > Jual Beli | ||||||
Keywords: | Jual beli; Genitri; Al Madhahib al Arba'ah | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Apriliawati Dwi | ||||||
Date Deposited: | 02 May 2017 04:20 | ||||||
Last Modified: | 02 May 2017 04:20 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/16412 |
Actions (login required)
View Item |