This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Faizah, Zumrotul (1999) Eksistensi manusia dalam pandangan Islam dan Barat. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (825kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (373kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (906kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (543kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar pustaka.pdf Download (450kB) | Preview |
Abstract
Manusia dalam pandangan Islam selalu mengacu pada al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam. Al-Qur’an menggambarkan manusia sebagai suatu makhluk pilihan Tuhan, sebagai khalifah di muka bumi, serta sebagai makhluk yang semi samawi dan semi duniawi, yang didalam dirinya ditanamkan sifat mengakui Tuhan. Sedangkan manusia dalam pandangan barat pada abad ke XX, terkenal dengan filsafat eksistensinya, memandang manusia sebagai terbuka, manusia adalah realitas yang belum selesai, yang masih harus dibentuk. Untuk itulah manusia bereksistensi dalam arti menciptakan dirinya secara aktif, berbuat, menjadi dan merencanakan. Rumusan masalah penelitian ini adalah; 1. Bagaiamana pandangan Islam dan Barat tentag eksistensi manusia. 2. Apa perbedaan dan persamaan eksistensi manusia dalam Islam dan Barat. Kesimpulan penelitian ini adalah; 1. Eksistensi manusia adalah keberadaan manusia, hanya manusialah yang bereksistensi. Sebab hanya manusialah yang mempunyai potensi serta aktif mengembangkan dirinya menuju kesempurnaan. Sementara makhluk yang lain tidak dapat dikatakan bereksistensi karena geraknya selalu monoton. 2. Eksistensi manusia dalam pandangan Islam dan Barat selalu terkait dengan keberadaan manusia sebagai makhluk sosial dan keberadaannya sebagai makhluk yang berada di alam. 3. Persamaan eksistensi manusia dalam pandangan Islam dan Barat terkait dengan peletakan manusia sebagai individualitas yang unik, yang tidak memikul beban orang lain dan hanya berhak atas hasil usahanya sendiri. Meskipun manusia bebas untuk memilih, tetapi ia tetap harus mempertanggungjawabkan apa yang telah dipilihnya. 4. Perbedaan eksistensi manusia dalam pandangan Islam dan Barat terletak pada awal mula adanya pemikiran eksistensi manusia. Dalam Islam pemikiran filosof Islam tentang eksistensi manusia tidak sampai terjebak pada atheisme. Sementara pemikiran eksistensi manusia di Barat berawal dari realitas empirik dan perjalanan sejarah yang mana pada waktu itu di Barat banyak terjadi berbagai macam krisis akibat nilai-nilai yang terlalu diabsolutkan, seperti faham materialisme dan idealisme
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Islam dan Humanisme Islam dan Kapitalisme |
||||||
Keywords: | eksistensi manusia; Islam dan Barat | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : samid library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 23 May 2017 08:58 | ||||||
Last Modified: | 23 May 2017 08:58 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17019 |
Actions (login required)
View Item |