This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mas’ud, Moh. Ibnu (1996) Kurban dalam agama Yahudi dan Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (264kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (904kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (308kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (331kB) | Preview |
Abstract
Agama Yahudi dan Islam dalam maslah kurbannya berasal dari tuntunan petunjuk yang sama, yaitu berdasarkan pengalaman Nabi Ibrahim a.s. yang bermaksud menyembelih anak satu-satunya dari Nabi Ibrahim, Nabi Ibrahim adalah bapaknya para Nabi dan juga moyangnya umat/bangsa Israel (Yahudi). Tiap-tiap agama mempunyai beberapa ritus upacara agama/kurban, melalui para pemeluk agama yang bersangkutan menghampiri dewanya (Tuhan-Nya). Rumusan maslah penelitian ini adalah; 1. Bagaimanakah pengertian kurban dalam agama Yahudi dan Islam. 2. Dasar apakah yang dijadikan pedoman untuk menentukan macam-macam kurban dalam agama Yahudi dan Islam, 3. Bagaimanakah pelaksanaan kurban dalam agama Yahudi dan Islam. Metode pembahasan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode comparative. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah; 1. Kurban dalam agama Yahudi dalam aspek tujuan dilaksanakannya kurban bukan mempunyai tujuan untuk dapatnya mendekati Tuhan-Nya dan hal tersebut merupakan penekanan yang kuat seperti cerita dari para Bapa leluhur Israel bahwa Allah-lah yang mendekati umat-Nya dan bukan sebaliknya. Dalam Islam kurban adalah merupakan daya diri upaya seseorang dalam upaya untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhan.dengan menyembelih hewan ternak pada hari raya kurban. 2. Macam-macam kurban dalam agama Yahudi yang telah ditetapkan oleh Allah kepada Musa di Gunung Sinai ada 5 macam. Namun pada perkembangannya, setelah Musa wafat muncul upacara kurbantambahan yang tidak terdapat dalam syariat Musa. Hal ini membuktikan bahwa syariat kurban dalam agama Yahudi tidak murni lagi. Sedangkan dalam Islam sebagai salah satu agama samawi yang murni ajaran kurbannya. 3. Pelaksanaan kurban dalam agama Yahudi dapat berlangsung kapan saja apabila manusia berhajat, meminta pertolongan dan ampunan. Hal ini berbeda pelaksanaan kurban dengan agamaIslam yang ditentukan batas waktu dalam berkurban. Hal ini bertujuan semata-mata agar umat Islam memeliki rasa kedisiplinan yang tinggi dan mau menghargai waktu
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Islam Kurban Kristen |
||||||
Keywords: | kurban; Yahudi dan Islam | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Perbandingan Agama | ||||||
Depositing User: | Editor : samid library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 05 Jun 2017 07:46 | ||||||
Last Modified: | 05 Jun 2017 07:46 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17139 |
Actions (login required)
View Item |