Kedudukan dan pembagian waris anak lian menurut mazhab Syafii dan Hanbali

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mabrudin, Muhammad (2012) Kedudukan dan pembagian waris anak lian menurut mazhab Syafii dan Hanbali. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Mabrudin_C51208035 ok.pdf
Download (6MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/17217

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tentang pendapat Mazhab Syafií dan Mazhab Hanbali tentang ketentuan status dan pembagian waris anak li'an serta menganalisis persamaan dan perbedaan antara ketentuan status dan pembagian waris anak li 'an menurut Mazhab Syafií dan Mazhab Hanbali. Data yang dihimpun berasal dari pembacaan dan kajian teks, karena penelitian ini merupakan penelitian bibliografi (bibliografi research), dalam penelitian ini dokumen berperan sangat penting. Penelitian kualitatif ini selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif-komparatif. Sedangkan data utama yang dipakai adalah kitab-kitab mazhab Syafi'i dan Hanbali baik yang ditulis pendiri mazhab ataupun pengikutnya. Dari literatur-literatur dan dalil-dalil yang ada menunjukkan bahwa hubungan nasab anak li'an hanya dihubungkan kepada ibu dan kerabat ibu serta ibu mewarisi harta anak li'an dengan bagian pastinya. Selain persamaan pendapat juga terdapat perbedaan antara dua ulama mazhab tersebut, yaitu jika menurut ulama mazhab Syafi'i sisa harta warisan dikembalikan kepada baitul mal atau juga dibagi kembali dengan cara radd kepada zawil furud, maka menurut ulama mazhab Hanbali sisa harta warisan tersebut dibagi dengan cara asabah kepada ibu ataupun kerabat dari ibu.