This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Muthoharoh, Lailatul (2014) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN ULAMA AMUNTAI TENTANG PELAKSANAAN QADA’ SALAT DAN PUASA PEWARIS SEBAGAI KEWAJIBAN YANG HARUS DITUNAIKAN SEBELUM PEMBAGIAN WARIS : STUDI KASUS DI KEC. AMUNTAI TENGAH KAB. HULU SUNGAI UTARA KALIMANTAN SELELATAN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (290kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (115kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (368kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (242kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (576kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (270kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (243kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (164kB) | Preview |
Abstract
Skripsi drngan judul ‚Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Ulama Amuntai Tentang Pelaksanaan Qada’ Salat dan Puasa Pewaris Sebagai Kewajiban Yang Harus Ditunaikan Sebelum Pembagian Waris : Study Kasus Di Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan‛ merupakan penelitian yang dilakukan di Kecamatan Amuntai Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana praktek pelaksanaan qada’ salat dan puasa pewaris, bagaima pandangan Ulama Amuntai tentang pelaksanaan qada’ salat dan puasa pewaris sebagai kewajiban yang harus ditunaikan sebelum pembagian waris, dan bagaimana analisis hukum islam terhadap pandangan Ulama Amuntai tentang pelaksanaan qada’ salat dan puasa pewaris sebagai kewajiban yang harus ditunaikan sebelum pembagian waris?
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan teknik studi wawancara sebagai metode pengumpulan data. Jenis wawancara yang diterapkan adalah wawancara terstruktur yang hanya memuat pertanyaan-pertanyaan pokok yang ditanyakan kepada Ulama Amuntai. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pola pikir induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Ulama Amuntai berpendapat bahwa pelaksanaan qada’ salat dan puasa pewaris adalah kewajiban yang harus ditunaikan sebelum pembagian waris. Kebiasaan masyarakat Amuntai Tengah dalam pelaksanaan qada’ salat dan puasa yaitu diwakilkan kepada orang lain selain ahli waris dengan memberikan imbalan yang diambilkan dari tirkah.
Kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan qada’ salat dan puasa pewaris selaras dengan ketentuan hukum Islam, karena qada’ salat dan puasa pewaris merupakan hutang pewaris yang harus dilunasi, sedangkan hutang merupakan hak-hak yang harus didahulukan.
Beradasarkan hasil penelitian diatas, maka selayaknya bagi Masyarakat Amuntai Tengah dalam melaksanakan qada’ salat dan puasa pewaris dilakukan oleh ahli waris tanpa mewakilkan kepada orang lain dengan memberikan imbalan. Keterlibatan Ulama Amuntai sangat berperan dalam menjelaskan mengenai kebiasaan Masyarakat Amuntai tersebut.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Arif Jamaluddin Malik | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam > Waris | ||||||
Keywords: | Qada' Salat; Qada' Puasa; Pembagian Waris | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Yuhyil Ayda------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 14 Apr 2015 09:42 | ||||||
Last Modified: | 14 Apr 2015 09:42 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/1796 |
Actions (login required)
View Item |