Kehendak Allah perspektif Fakhruddin al-Razy dan Zamakhshary; tinjauan komparatif dalam Tafsir Mafatihul Ghaib dan al-Kashf

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Najib, Faizin Ainun (2017) Kehendak Allah perspektif Fakhruddin al-Razy dan Zamakhshary; tinjauan komparatif dalam Tafsir Mafatihul Ghaib dan al-Kashf. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (563kB) | Preview
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (616kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (592kB)
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (788kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (839kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (616kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (555kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan penafsiran Kehendak Allah perspektif Fakhrudin ar-Razi dan Zamakhsyari, Studi komparatif dalam Tafsir Mafatihul ghaib dan al-Kasyf.Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bersifat kepustakaan (library researching) dan metode komparatif yaitu membandingkan teks ayat-ayat al-Qur’an yang memiliki kesamaan atau kemiripin redaksi yang beragam dalam satu kasus yang sama atau yang diduga sama, membandingkan ayat-ayat al-Qur’an yang pada lainnya antara keduanya bertentangan, juga membandingkan berbagai pendapat ulama tafsir dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan Kehendak dan Hidayah Allah.Dari penelitian ini, dapat ditemukan hasil rumusan masalah sebagai berikut: Fakhrudin ar-Ra<zi berpendapat bahwa: pertama, bahwa sesungguhnya Allah taala akan memberi petunjuk terhadap sesuatu dan menunjukkan kepada mereka. Kedua, sesungguhnya Allah telah memberikan dorongan kepada mahluk untuk berikhtiyar agar mereka bisa memperolehnya bukan dengan jalan paksa. Apabila dengan jalan paksa, maka dalam hal ini Allah lemah. Sedangkan Zamakhsh{ary berpendapat bahwa: pertama, kehendak dan hidayah Allah tidak sesungguhnya hanya perandaian saja bahwa jikalau Allah berkehendak maka akan diberi hidayah kalian semua. Kedua, bahwa apabila Allah berkehendak dengan jalan paksa maka hal itu akan diberi hidayah kalian semua Menurut Fakhruddin ar-Ra<zi dan Zamakhsh}ary, yang dimaksud dengan yudhillu adalah berlebih an seseorang dalam membuat lelucon atas kekufuran sehingga menyebabkan mereka (orang kafir) tidak mendapat hidayah, karena Allah Swt. berkehendak memberi hidayah kepada orang yang berusaha dalam bertaubat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Najib, Faizin Ainunfaizinhasyim@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir
Keywords: Tafsir Mafatihul Ghaib; al-Kashf
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Najib Faizin Ainun
Date Deposited: 08 Aug 2017 03:03
Last Modified: 08 Aug 2017 03:03
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/18463

Actions (login required)

View Item View Item