This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Romadhona, Andik Putra (2017) Kritik sosial dalam novel Negeri di Ujung Tanduk karya Darwis Tere Liye : analisis semiotik model Roland Barthes dalam novel Negeri di Ujung Tanduk. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Cover.pdf Download (482kB) |
||
Text
Abstrak.pdf Download (1MB) |
||
Text
Daftar Isi.pdf Download (2MB) |
||
Text
Bab 1.pdf Download (515kB) |
||
Text
Bab 2.pdf Download (631kB) |
||
|
Text
Bab 3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) |
||
Text
Bab 5.pdf Download (1MB) |
||
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (1MB) |
Abstract
Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah mengapa di Novel Negeri di Ujung Tanduk sering adanya sindiran terhadap petinggi atau pejabat, dengan mengarah ke satu titik di mana politik, ekonomi dan hukum lebih dominan untuk menjadi bahan sebagai sumber dari masalah atau perpecahan dalam setiap kegiatan yang terjadi dalam setiap negara. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan makna penanda dan petanda, serta konotasi dan denotasi mengenai kritik sosial yang menggunakan teori Kritis Habermas. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan interpretative. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik yang mengacu pada teori Roland Barthes. Di mana dirasa cocok dengan penelitian untuk mengkritisi sebuah novel. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa novel yang ditulis oleh Darwis Tere Liye apabila disimpulkan sesuai dengan beberapa aspek tentang penanda dan petanda, meliputi : 1) Politik bisa menjadi sebuah media yang bisa memiliki akses untuk mendapat semua yang diinginkan 2) Ekonomi ini menggambarkan bahwa politik dan hukum bisa dijadikan lahan bisnis, serta keuntungan bagi siapa saja yang berada di dalamnya. 3) Pertahanan Keamanan sebagai proses pengamanan yang diartikan sebuah penangkapan dengan bentuk hukuman serta berujung dugaan kasus korupsi yang menjadi masalah utama. 4) Hukum menjadi faktor utama untuk memperkokoh terjadinya kejanggalan pada setiap kegiatan yang melanggar. Dengan begitu masalah politik yang berujung tindak kasus korupsi bisa teratasi.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Komunikasi | ||||||
Keywords: | Novel; Kritik Sosial; Semiotik Roland Barthes | ||||||
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Komunikasi | ||||||
Depositing User: | ROMADHONA ANDIK PUTRA | ||||||
Date Deposited: | 11 Aug 2017 01:54 | ||||||
Last Modified: | 11 Aug 2017 01:54 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/19231 |
Actions (login required)
View Item |