This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Aziz, Muslimatul Aini (2014) KETELADANAN RASUL DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-AHZAB AYAT 21: STUDI KOMPARATIF ANTARA AL-QURTHUBI DAN QURAISH SHIHAB. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (389kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (215kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (344kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (439kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (298kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (250kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (162kB) | Preview |
Abstract
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana perbedaan
penafsiran al-Qurthubi dengan Quraish Shihab mengenai Uswatun Hasanah Nabi
dalam surat al-Ahzab ayat 21. 2) bagaimana kriteria Rasul menjadi Uswatun
Hasanah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan data penafsiran dua
mufassir yang berbeda pendapat mengenai hal meneladani Nabi dalam hal akhirat
dan dunia. Selain kedua mufassir tersebut ada juga mufassir lain yang mendukung
perbedaan di antara keduanya, namun itu hanya secara global. Dalam penelitian
ini juga akan dipaparkan beberapa kriteria Nabi sehinga menjadi panutan bagi
umat Islam khususnya dan umat manusia pada umumnya. Selain hal itu,
kepribadian Nabi yang begitu luar biasa juga akan dibahas dalam penelitian ini.
Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan
berdasarkan kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan metode
penyajian secara komparatif (muqarrin). Sesuai dengan tujuan tersebut, data
primer yang digunakan berasal dari penjelasan dua mufassir yang kemudian
dilakukan perbandingan, serta data sekunder yang berasal dari buku-buku lain
yang relevan dengan penelitian ini. Sementara analisis dilakukan dengan
menggunakan metode content analisis.
Penelitian ini dilakukan karena adanya perbedaan pendapat antara al-
Qurthubi dan Quraish Shihab mengenai meneladani Rasulullah dalam hal akhirat
dan dunia. Dalam kedua mufassir tersebut masing-masing memiliki alasan
tersendiri ketika umat Islam harus meneladani Nabi. Selain perbedaan pendapat
kedua mufassir tersebut, terdapat pula penafsiran yang menarik untuk dibahas
dalam penelitian ini, yaitu kriteria Rasulullah sehingga beliau bisa menjadi
uswatun hasanah. Perbedaan pendapat dan penafsiran ini dapat menjadi problem
tersendiri untuk dibahas, khususnya pada surat al-ah}za>b ayat 21.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendapat al-Qurthubi dan Quraish
Shihab terdapat sedikit kesamaan. Hanya saja menurut al-Qurthubi, meneladani
Nabi dalam hal agama adalah wajib sedangkan dalam hal duniawi hanyalah
sebuah anjuran. Sedang menurut Quraish Shihab, meneladani dalam hal dunia
ataupun akhirat sama-sama dianjurkan. Kemudian mengenai penafsiran kriteria
Nabi menjadi uswatun hasanah tidak lain karena IQ, EQ, dan SQ beliau yang
sangat tinggi, berbeda dengan umat manusia lainnya. Dan tentunya ada beberapa
tahapan sehingga beliau memiliki IQ, EQ dan SQ tinggi.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Muzayyanah Mu’tashim Hasan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an | ||||||
Keywords: | keteladanan; teladan; uswatun hasanah. | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 18 Apr 2015 16:10 | ||||||
Last Modified: | 18 Apr 2015 16:10 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2017 |
Actions (login required)
View Item |