This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fata, Ahmad Khoirul (2006) Liberalisme Islam di Indonesia: gagasan dan tanggapan tentang pluralisme agama. Masters thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (299kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (167kB) | Preview |
|
Text
Bab 1.pdf Download (247kB) |
||
|
Text
Bab 2.pdf Download (254kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (216kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (227kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (140kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (148kB) | Preview |
Abstract
Liberalisme Islam atau Islam liberal hadir dengan membawa gagasan-gagasan ‘asing’ yang mengundang kontroversi di Masyarakat. Di antara gagasan itu adalah pluralisme agama yang bermakna paralelisme agama-agama. Dengan latar belakang keragaman identitas dan sering terjadinya kekerasan dan konflik sosial di Indonesia, kalangan liberal menyajikan gagasan tersebut untuk menyiapkan kondisi psiko-keagamaan umat beragama, khususnya Islam, dalam menerima perbedaan dan keragaman. Menurut kalangan liberal, sikap beragama umat Islam selama ini cenderung eksklusif dengan klaim keunggulan diri sendiri. Sikap inilah yang dianggap tidak ‘ramah’ terhadap umat agama lainnya. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan penafsiran ulang atas berbagai teks keagamaan yang dianggap membentuk cara pandang dan sikap eksklusif umat Islam. Keberadaan Islam liberal membuat beberapa intelektual Islam Indonesia yang sedang studi atau mengajar di ISTAC-IIUM berkumpul dalam satu wadah bernama Institute for Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) guna menjawab tantangan liberalisme Islam yang mereka anggap mengancam Islam Dengan memakai pendekatan analisis wacana, penelitian ini mencoba merekonstruksikan gagasan pluralisme agama Islam liberal dan tanggapan yang diberikan oleh aktivis-aktivis INSISTS. Selain itu penelitian ini juga coba membandingkan pandangan kedua kelompok tersebut untuk menemukan kekuatan argumentasi yang dipakai keduanya. Dari penelitian ini ditemukan bahwa gagasan pluralisme agama yang diusung Islam liberal merupakan konstruk pinjaman dari tradisi Barat yang dicoba diletakkan di atas basis doktrin Islam. Perbandingan pemikiran kedua kelompok tersebut bermuara pada kesimpulan bahwa secara asal Islam mengakui agama-agama lain (terutama Yahudi dan Kristen) memiliki akar yang sama dengan Islam. Islam adalah bagian seri lanjut dari rentetan agama-agama tersebut. Meski demikian, pengakuan tersebut bukan berarti Islam mengesahkan praktik-praktik keagamaan agama-agama sebelumnya tetap berlaku di masa sekarang. Kehadiran Islam sebagai agama terakhir memiliki fungsi mengabrogasi praktik-praktik tersebut, dengan demikian, meski memiliki akar yang sama, hanya Islam saja yang patut menjadi jalan abash menuju pengabdian kepada Tuhan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Agama Pemikiran |
||||||
Keywords: | Liberalisme; pluralisme | ||||||
Divisions: | Program Magister > Pemikiran Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 16 Oct 2017 02:49 | ||||||
Last Modified: | 16 Oct 2017 02:49 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/20631 |
Actions (login required)
View Item |