This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Malik, Malik (2011) Telaah kritis makna imam menurut penafsiran lbn al-Katsir dan al Tabataba'i. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (772kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (110kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (300kB) | Preview |
|
Text
Bab 2.pdf Download (302kB) |
||
Text
Bab 3.pdf Download (613kB) |
||
Text
Bab 4.pdf Download (789kB) |
||
|
Text
Bab 5.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (158kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan metode muqorin, yaitu memperbandingkan antara penafsiran al-Tabataba'i dan lbn Katsir tentang penafsiran makna "imam" yang terdapat dalam al-Qur'an. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui penafsiran al-Tabataba'i dan Ibn Katsir terhadap makna "imam". Dalam penafsirannya al-Tabataba'i dan Ibn Katsir memiliki kesamaan metode penafsiran yaitu menggunakan metode tahlili. Sedangkan perbedaan keduanya antara lain, meski lebih dominan bi al-ma'tsur, orientasi penafsiran lbn Katsir menggabungkan antara tafsir bi al-ma'tsur (riwayat) dan bi al-ra'y (rasional). Namun, penggunaan ra'y hanya sebatas pada penjelasan analisa bahasa dalam penafsirannya. Berbeda dengan lbn Katsir, al-Tabataba'i memiliki orientasi penafsiran bi al-ra'y dengan corak tafsir falsafi. Disamping berlatar belakang sebagai ahli tafsir dari kalangan syi'ah imamiyah, penafsiran al-Tabataba'i terhadap makna lafadz "imam" di dalam al-Qur'an sangat dipengaruhi oleh latar belakang aliran teologis yang dianutnya tersebut. Perbedaan dan kesamaan kedua ahli tafsir tersebut memberi implikasi dalam mnafsirkan kata "imam". Dari aspek substansi penafsiran, ibn Katsir dan al Tabataba'i memiliki persamaan ketika menafsirkan "imam" dan bentukannya yang terdapat pada tujuh ayat dalam al-Qur'an. Sedangkan perbedaan penafsiran ibn Katsir clan al-Tabataba'i tentang makna "imam" terdapat dalam lima ayat. lbnu Katsir menafsirkan kata "imam" dengan beberapa versi makna, yaitu: a). Pemimpin yang diikuti dalam kebaikan atau keburukan, b). Imam (atribut bagi seorang nabi), c). Kitab "pedoman" bagi sebuah kaum, d). Ummu al-Kitab, dan e). Jalan. Sedangkan al-Tabataba'i menafsirkan •makna "imam" dengan beberapa makna, yaitu; a). Kitab pedoman sebuah kaum, b). Jalan yang jelas, c). al-Lawh al Mahfud, d). Contoh (dalam kebaikan), e). Yang awal atau depan, f). Pemimpin yang diikuti dalam kebaikan atau keburukan, dan g). Gelar "imam" bagi para nabi dan penerus risalah kenabian. Secara umum, kedua mufassir tersebut mempunyai pandangan yang sama terhadap penggunaan dan pemaknaan kata " Imam". Kata "Imam", dalam bentuk mufrad memiliki konotasi positif, sedangkan kata "aimmah" yang berbentuk jamak, memiliki konotasi positif ataupun negatif, tergantung pada kata lain yang mengikuti kata tersebut, baik dalam bentuk idhafah rnaupun hanya sekedar menjelaskan sifat kata tersebut.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an | ||||||
Keywords: | Imam; lbn al-Katsir; al Tabataba'i; Tafsir | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 13 Nov 2017 02:20 | ||||||
Last Modified: | 13 Nov 2017 02:20 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/21195 |
Actions (login required)
View Item |