This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Maulidah, Nuril (2015) ANALISIS MASLAHAH DAN MAFSADAH TERHADAP JUAL BELI BUNGA EDELWEIS (ANAPHALIS JAVANICA) DI WISATA GUNUNG BROMO (TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (874kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (79kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (126kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (224kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (271kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (148kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (140kB) | Preview |
Abstract
engumpulan data penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi secara langsung untuk memperdalam data-data dan dokumenter dari tempat penelitian yang kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif menggunakan pola pikir induktif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa jual beli bunga Edelweis yang dilakukan di kawasan wisata Gunung Bromo menimbulkan dampak rusaknya
lingkungan karena Edelweis merupakan tumbuhan pelopor dan media tumbuh bagi tumbuhan dan kesuburan tanah. Selain itu dampak kerusakan alam atau lingkungan yang ditimbulkan akan banyak memakan korban, baik berupa harta maupun jiwa yang disebabkan dari peristiwa erosi dan tanah longsor. Maka, jual beli bunga Edelweis tidak diperbolehkan dalam Islam berdasarkan analisis maslahah dan mafsadah dalam rangka mengambil manfaat dan menolak kerusakan atau kemafsadatan. Sehingga, memperjualbelikan bunga Edelweis tidak memiliki
maslahah secara khusus tetapi memiliki mafsadah atau madarat yang besar yakni rusaknya ekosistem pegunungan. Maka secara akal sehat dikatakan bahwa, segala bentuk eksploitasi terhadap tumbuhan Edelweis merupakan bentuk dari mafsadah yang harus ditolak dan tidak sejalan dengan tujuan-tujuan shara‘. Selanjutnya, bunga Edelweis dapat dimanfaatkan dengan menjadikannya sebagai bahan penelitian,
pengembangan budidaya atau bahkan dijadikan sebagai obat jika memang benar-benar dibutuhkan. Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka hendaknya pada Kementrian
Kehutanan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Kabupaten Malang, Dinas Kehutanan provinsi Jawa Timur, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, serta stake holder lainnya untuk mempertegas aturan perundang-undangan
dan Peraturan Pemerintah yang berlaku sehingga pelaku kejahatan keanekaragaman hayati dapat diminimalisir. Kepada penjual, pembeli, dan pengunjung kawasan wisata Bromo hendaknya lebih cerdas dan berhati-hati dalam memanfaatkan
keanekaragaman hayati yang ada di dalam maupun di luar kawasan konservasi wisata gunung Bromo. Untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terutama tumbuhan yang dilindungi maupun tidak dilindungi, sebaiknya kita tidak
mengambil, memetik, membawa pulang, atau memperdagangkan apapun yang ada di dalam maupun di luar kawasan konservasi.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Dr. Abdul Basith, M.Ag. | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Jual Beli > Jual Beli |
||||||
Keywords: | Maslahah; Mafsadah; Bunga Edelweis; Anaphalis Javanica | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Users 274 not found. | ||||||
Date Deposited: | 10 Aug 2015 04:38 | ||||||
Last Modified: | 10 Aug 2015 04:38 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2165 |
Actions (login required)
View Item |