This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ariyanto, Nasir Nur (2012) Rasio dalam pemikiran Hassan Hanafi dan Jurgen Habermas. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Nasir Nur Ariyanto_E01207016.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang pemikiran Hassan Hanafi dan Jurgen Habennas tentang rasio. Di masa umat Islam mengalami stagnasi dan keterbelakangan dalam mengahadapi problematika modemitas. Kondisi seperti ini menuntut lahinya budaya rasionalitas dalam setiap aspek kehidupan kita, maka diskusi tentang rasio mutlak diperlukan agar hidup kita berjalan diatas pertimbangan rasional. Pemikiran Hanafi dan Habermas yang penuh kesamaan maupun perbedaan yang pada hakikatnya bersifat mendasar akan coba dibahas secara komparatif dan analitis. Pertarungan antara mitos dan logos yang berlangsung sejak jaman Yunani kuno masih bergejolak hingga sekarang. rasio yang mulanya diyakini sebagai penyelamat hidup manusia dari kekangan mitos dan alam yang penuh misteri, dengan kemampuannya untuk memahami dan memanipulasi alam kini malah menjadi momok tersendiri yang mesti dikonseptualisasikan lagi agar keyakinan pada rasio tidak hilang begitu saja. Simptom-simpton penolakan terhadap rasio yang kita temukan pada para pemikir postmodern mestilah dihilangkan, karena pada dasamya rasio masih memiliki bagiannya dalam proses pendewasaan manusia dan perkembangan sejarah. Modemisasi merupakan proses yang tidak perlu ditakuti atau bahkan dibenci sehingga malah menjadikan kehidupan praktis kita kehilangan arah dan mengalami dehumanisasi. Habennas dan Hassan Hanafi yang berkomitmen pada modemisasi melakukan rekonstruksi rasio agar pemahaman akan rasio tidak diselewengkan dengan pemikiran para pemikir anti rasio. Habennas mengandaikan bahwa modemisasi ini adalah proyek yang belum selesai, proyek yang masih perlu terang logos dalam perkembangnnya. Melalui apa yang beliau katakan dengan proses belajar dengan rasio komunikatif, di sisi lain Hanafi yang juga menengarai adanya simptom-simptom patologis pada modemisasi. Namun, melalui apa yang disebut Al-Turats wa Al-Tajdid dan rekonstruksi rasionalisme Islam, maka diharapkan adanya keseimbangan dalam kehidupan modem kita, agar turats mampu menjawab tantangan modemitas. Pembelaan mereka pada rasio demi terwujudnya demokrasi radikal adalah suatu solusi bagi patologi modemitas.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Biografi > Biografi Islam | ||||||
Keywords: | Biografi Tokoh; pemikiran Hassan Hanafi; pemikiran Jurgen Habermas | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 28 Dec 2017 07:49 | ||||||
Last Modified: | 28 Dec 2017 08:04 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/21780 |
Actions (login required)
View Item |