This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mila, Mia Ina (2012) Penafsiran sabilillah sebagai salah satu mustahiq zakat dalam al-Quran surat at-Taubah ayat 60. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Mia Ina Mila_E03208037.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) Apa yang dimaksud dengan Sabilillah . 2) Bagaimana penafsiran para ulama tafsir mengenai makna Sabilillah dalam Alquran surat at-Taubah ayat 60. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan data penafsiran menurut beberapa mufassir, sebagai salah satu bentuk yang bisa menjadi wacana yang bervariasi bagi umat Islam terkait pengembangan tafsir sejak zaman dahulu hingga saat ini yang sudah banyak mengedepankan konteks tanpa mengabaikan kaidah-kaidah yang berlaku dalam ilmu tafsir itu sendiri. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan berdasarkan kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode penyajian secara deskriptif dan analitis. Sesuai dengan tujuan tersebut, data primer yang digunakan berasal dari penjelasan-penjelasan penafsiran oleh beberapa mufassir dalam kitab tafsimya, serta data sekunder yang berasal dari buku-buku lain yang relevan dengan penelitian ini. Sementara analis_is dilakukan dengan mengunakan metode content analisis. Sabilillah selama ini menjadi perdebatan yang cukup serius di kalangan banyak ulama. Belum ada batasan yang jelas terkait hal ini, karena Sabilillah sendiri mengalami pengulangan berkali-kali dalam Alquran, bahkan lebih dari enam puluh kali. Namun sesungguhnya apa yang dimaksud dengan Sabilillah dalam konteks ayat, yang dalam hal ini ayat tersebut menjelaskan tent ang delapan golongan yang berhak mendapat kan bagian dari harta zakat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Para mufassir mempunyai pemahaman yang bervariasi terkait makna Sabilillah dalam surat at-Taubah (9): 60, dan di antara mereka cenderung memaknai Sabllillih ini dngan pasu kan perang, dengan berbagai variasi, ada yang menyebut kan pasukan perang beserta hal-hal yang berhubungan dengannya, tidak perduli fakir maupun kaya, serta ada yang membat asi hanya bagi mcreka yang tidak mendapat kan gaji tetap dari Negara. Namun sejauh ini penafsiran terhadap konteks hari ini lebih luas menanggapi makna Sabilillah sebagai bentuk sosial yang menghasilkan al-maslah al-ammah, mengingat pada saat ini sudah tidak ada lagi pertarungan di medan perang melawan orang-orang kafir.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Zakat | ||||||
Keywords: | Sabilillah; mustahiq zakat | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 28 Dec 2017 08:39 | ||||||
Last Modified: | 28 Dec 2017 08:40 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/21786 |
Actions (login required)
View Item |