This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Firdausa, Ulinuha (2017) Telaah makna kesempurnaan agama dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 3. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (321kB) | Preview |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (1MB) |
||
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) |
||
Text
Bab 2.pdf Download (1MB) |
||
Text
Bab 3.pdf Download (2MB) |
||
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Islam sebagai agama universal yang ditutup dengan kerasulan Nabi Muhammad SAW mendapat pernyataan resmi sebagai agama yang sempurna melalui firman Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat tiga, yang berbunyi al-yawma akmaltu lakum dinakum. Ayat yang terjemahnya berbunyi “pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu” itu secara sekilas,memang tidak mengherankan jika umumnya dipahami sebagai ayat pamungkas atau penutup dari seluruh firman Allah SWT dalam al-Qur’an. Oleh sebab itu, dengan turunnya ayat tersebut dianggap sempurna sudah seluruh syariat Islam yang diturunkan dan tidak akan membutuhkan tambahan apapun untuk selamanya. Pengertian lain yang muncul adalah, bahwa karena Islam sudah sempurna, maka ia mengatur segala aspek kehidupan umat manusia. Pemahaman yang demikian ini melahirkan berbagai pertanyaan dan spekulasi. Yang pertama, terkait makna kesempurnaan itu sendiri. Dari segi mana kah agama (din al-Islam)pada ayat itu disempurnakan. Apakah karena sifatnya yang salih li kulli zaman wa makan, ataukah memang telah purna seluruh wahyu disampaikan. Sedangkan terdapat beberapa riwayat yang menuturkan, bahwa setelah turunnya ayat tersebut, masih ada beberapa ayat lain lagi yang diwahyukan. Pertanyaan lain yang muncul adalah, mengenai term “pada hari ini” di ayat tersebut. Apakah sebelumnya agama pernah tidak sempurna sehingga baru disempurnakan saat surat al-Maidah ayat tiga itu diturunkan. Sedangkan satu-satunya agama yang diridhoi di sisi Allah SWT hanyalah Islam (QS. Ali Imran: 19). Dengan sangat berhati-hati, para mufassir berusaha memahami makna surat al-Maidah ayat tiga melalui berbagai aspeknya. Penelitian ini penulis lakukan dengan memilih beberapa kitab tafsir dari masing-masing periode perkembangannya dan dengan menggunakan metode tahlili deskriptif analitis. Ditemukan bahwa ternyata tidak ada satu pun dari para mufassir yang mengaitkan makna sempurnanya agama dalam surat al-Maidah ayat tiga dengan kewajiban umat Islam menjalankan syariat secara sempurna. At-Tabari berpendapat, bahwa yang disempurnakan saat itu adalah din dari segi ibadah keIslamannya, yaitu haji. Dengan kata lain, pada hari itu umat Islam telah mampu melakukan ibadah haji tanpa ada gangguan dari kaum musyrik Makkah. Ar-Razi mengambil pendapat al-Qaffal, bahwa sejak awal hingga selamanya, sejatinya agama telah sempurna. Hanya saja pada masa sebelumnya, din dari segi syariatnya hanya sempurna untuk zaman tertentu saja, sedangkan syariat pada masa dakwah Nabi Muhammad SAW sempurna untuk selamanya. Quraish Shihab dan Hamka menuturkan, bahwa yang dimaksud sempurna adalah, masing-masing penjelasan dan tuntunan dalam Islam, baik dalam hal akidah, ibadah, hingga muamalahnya. Pemahaman para mufassir ini layak untuk dikaji sebagai pijakan awal guna memperluas wawasan keislaman yang berhubungan dengan makna disempurnakannya agama Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an Tafsir |
||||||
Keywords: | Islam; Agama Sempurna; Tafsir | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | Firdausa Ulinuha | ||||||
Date Deposited: | 08 Jan 2018 03:07 | ||||||
Last Modified: | 08 Jan 2018 03:07 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/21811 |
Actions (login required)
View Item |