This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Masyitoh, Siti (2016) Larangan jual beli barang dengan cara talaqqi rukban dan ba‘i hadir li bad: kajian ma‘ani al-hadith dalam sunan al-Nasa’i no. indeks 4507. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Siti Masyitoh_E93212130B.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Jual-beli atau perdagangan adalah sektor yang urgen ditengah masyarakat, karena perdagangan memainkan peranan penting dalam perolehan harta. Terdapat argumen yang mengatakan “semakin banyak jumlah pedagang atau pengusahanya, maka semakin majulah perekonomian negara tersebut”. Namun begitu agaknya saat ini terdapat praktik-praktik perdagangan yang tidak dibenarkan oleh islam tetapi sudah biasa dilakukan diantaranya adalah jual-beli barang dengan cara talaqqi rukban (pembelian barang dengan cara mencegat orang desa sebelum sampai di pasar agar ia dapat membeli barang dengan murah) dan ba‘i hadir li bad (orang kota menjualkan barang dagangan orang kampung), sehingga penulis merasa perlu untuk mengangkat hadis mengenai larangan jual-beli barang dengan cara cara talaqqi rukban dan ba‘i hadir li bad tersebut. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: Bagaimana kualitas hadis?, Bagaimana pemaknaan hadis? dan bagaimana implikasi hadis tersebut di tengah masyarakat. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hadis, pemaknaan hadis dan implikasi implikasi hadis tersebut di tengah masyarakat. Dalam kajian ini mengunakan beberapa metode diantaranya: metode takhrij al-hadith, i‘tibar, kritik sanad, kritik matan dan ma‘ani al-hadith, Takhrij al-hadith digunakan untuk mengetahui letak hadis dalam kitab-kitab hadis. i‘tibar digunakan untuk mengetahui adanya shahid dan muttabi‘. Kritik sanad dan matan digunakan untuk mengetaui kualitas sanad dan matan hadis. Sedangkan Ma’anil al-hadith digunakan untuk mengetahui makna atau kandungan dari hadis. Setelah penulis melakukan penelitian dengan beberapa metode di atas, dapat disimpulkan bahwa:1) Kualitas hadis tentang larangan jual-beli dengan cara talaqqi rukban dan ba‘i hadir li bad dalam kitab al-Nasa’I adalah sahih li dhatih dan ma‘mul bih serta dapat dijadikan rujukan atau hujjah. 2) Hadis ini menjelaskan larangan jual-beli cara talaqqi rukban dan ba‘i hadir li bad karena hal tersebut akan menyebabkan kemudharatan. Mengenai akad dari jual beli tersebut mayoritas ulama berpendapat tetap sah walaupun pada hakikatnya jual beli tersebut adalah buruk. 3) Implikasi jual beli dengan cara talaqqi rukban dan ba‘i hadir li bad tersebut diantaranya: dapat membawa penyakit, tidak adanya ketenangan dalam hati serta sulit beribadah kepada Allah SWT.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Jual Beli Tafsir > Tasfir Hadis |
||||||||
Keywords: | Jual-beli; Talaqqi Rukban; Ba‘i Hadir Li Bad | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Masyitoh Siti | ||||||||
Date Deposited: | 04 Jan 2018 04:29 | ||||||||
Last Modified: | 09 Dec 2019 07:22 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/21826 |
Actions (login required)
View Item |