Pro-kontra keterlibatan kiai dalam politik: studi kasus di Kelurahan Tanjung Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Saifullah, Saifullah (2010) Pro-kontra keterlibatan kiai dalam politik: studi kasus di Kelurahan Tanjung Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Saifullah_E04206002.pdf
Download (2MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/21946

Abstract

Skiripsi ini mengkaji permasalahan tentang pro kontra keterlibatan kiai dalam politik di Kelurahan Tonjung Bumeh Bangkalan. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini di fokuskan pada beberapa persoalan, yaitu: pertama, bagaimana manifestasi keterlibatan kiai dalam kegiatan Politik di Kelurahan Tonjung Bumeh. Dalam hal ini menjelaskan tentang wujud politik kiai Kedua, Mengapa keterlibatan kiai dalam politik memunculkan pro kontra di masyarakat Kelurahan Tonjung Bumeh. Dalam hal ini menjelaskan tentang masyarakat yang mendukung kiai dalam politik dan masyarakat yang kontra atau menginginkan kiai tidak ikut politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, dalam mencari data di lapangan, peneliti bersandar kepada beberapa teori, seperti teori kepemimpinan karismatik, teori hegemoni dan teori pertukaran. Penelitian ini tennasuk jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk pendekatan yang dilakukan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang diselidiki. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan deepth interview, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah pertama, manifestasi keterlibatan kiai dalam politik yang meliputi, pengurus partai, kiai yang dimaksud disini menjadi pengurus partai, mencalegkan diri yaitu kiai yang mencalonkan diri menjadi anggota dewan dan partisipan kiai hanya memberi fatwa politik. Kedua, keterlibatan kiai dalam politik menuai pro kontra. Ketiga, implikasi keterlibatan kiai dalam politik yakni negatif clan positif.