Peningkatan hasil belajar PKn materi lembaga pemerintahan desa dan kelurahan melalui model pembelajaran STAD (Students Teams Achievements Divisions) pada siswa kelas IV MI Al-Huda I Kedamean Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Afsari, Irna (2012) Peningkatan hasil belajar PKn materi lembaga pemerintahan desa dan kelurahan melalui model pembelajaran STAD (Students Teams Achievements Divisions) pada siswa kelas IV MI Al-Huda I Kedamean Gresik. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Irna Afsari_D07208043.pdf
Download (1MB) | Preview

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar siswa siswa sangat rendah. Dari 19 siswa, hanya 8 siswa (42,10%) yang berhasil mencapai KKM 70 sedangkan 1 1 siswa (57,89%) masih belum tuntas. Itu disebabkan karena kurang penguasaan materi, keberanian rendah, dan proses belajar yang selalu menggunakan metode ceramah. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut, peneliti mengambil tindakan pembelajaran melalui model STAD yang dilakukan dengan dua siklus. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV MI Al-Huda I Kedamean Gresik?(2)Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi lembaga pemerintahan desa dan kelurahan melalui model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV MI Al-Huda I Kedamean Gresik. Untuk memperoleh hasil penelitian tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Model PTK yang digunakan yaitu model kurt lewin. Dimana dalam satu siklus terdiri dari empat komponen, meliputi: Perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penerapan model STAD dalam meningkatkan hasil belajar PKn berjalan dengan baik melalui perbaikan-perbaikan pada tiap siklus. Dalam PBM aktivitas guru meningkat dari skor perolehan 37 pada siklus I, menjadi 54 pada siklus II. Aktivitas siswa meningkat dari skor perolehan 27 pada siklus I, menjadi 44 pada siklus IL Begitu pula dengan ketuntasan belajar yang meningkat dari 52,63% pada siklus I dengan kategori kurang, menjadi 84,21% pada siklus II.