Peningkatan kemampuan mengidentifikasi wujud benda dengan menggunakan alat peraga benda kongkret pada siswa kelas III MI Ihyaul Ulum Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ayukha, Dian Fahmia (2012) Peningkatan kemampuan mengidentifikasi wujud benda dengan menggunakan alat peraga benda kongkret pada siswa kelas III MI Ihyaul Ulum Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Dian Fahmia Ayukha_D37208003.pdf
Download (2MB) | Preview

Abstract

Ilmu Pengetahuan Alam sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Materi IPA berisi banyak konsep yang abstrak, sehingga sulit di pahami siswa. Kesulitan untuk memahami menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, sehingga perlu digunakan strategi atau media pembelajaran. Sebagai upaya perbaikan kualitas pembelajaran IPA perlu digunakan strategi atau media inovatif yang dapat memacu semangat siswa untuk aktif dalam pembelajaran sifat-sifat wujud benda Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan penggunaan Alat Peraga Benda Kongkret dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi wujud benda. Penelitian ini dilakukan di MI Ihyaul Ulum Mojokerto dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data-data yang diperoleh yaitu berupa pretest, data hasil belajar siswa, observasi guru, dan observasi siswa saat proses belajar mengajar. Hasil belajar dianalisis secara deskriptif berdasarkan KKM pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga benda kongkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat wujd benda. Hal ini terbukti dari test hasil belajar yang diberikan guru setiap akhir pelaksanaan siklus. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 56,25 % meningkat pada siklus II sebesar 87,5 %. Demikian juga dengan hasil observasi kegiatan mengajar guru untuk siklus I 72,22 9% dan 94,44 % pada siklus II, serta hasil observasi aktivitas siswa juga meningkat pada siklus I 63,36% dan pada siklus II 95,45%.