This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Misbach, M. Nuril (2015) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI PASIR KEBON DENGAN SISTEM TEBASAN : STUDI KASUS DI GUNUNG WURUNG KABUPATEN MOJOKERTO. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (337kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (214kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (384kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (765kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (255kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (272kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (216kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana praktik jual beli pasir kebon dengan sistem tebasan di Gunung Wurung kabupaten Mojokerto?, serta bagaimana pandangan hukum Islam terhadap praktik jual beli pasir kebon dengan sistem tebasan di Gnung Wurung kabupaten Mojokerto?.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang sumber data primernya diperoleh dari wawancara langsung dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan pola piker induktif, yaitu teknik analisis yang memberikan gambaran tentang praktik jual beli pasir kebon dengan sistem tebasan dari data-data yang ada, membandungkan dan menghubungkan antara indikator yang satu dengan indikator lain.
Praktik jual beli dengan sistem tebasan banyak ditemukan di daerah pedesaan, salah satunya di Gunung Wurung kabupaten Mojokerto, yakni jual beli tebasan pasir kebon. Cara menentukan harganya berdasarkan pada luas tanah yang akan ditebaskan. Misalnya tanah dengan luas 1400 m2, disepakati oleh kedua belah pihak dengan harga Rp. 40 Juta. Jangka waktu penambangan pasir tidak ada ketentuan hingga penambangan selesai dilakaukan, bisa mencapai 2 sampai 3 tahun. Baik pemilik tanah atau penebas, sama-sama belum mengetahui kandungan pasir yang ada di dalam tanah kebon tersebut. Berarti dalam jual beli pasir tersebut terdapat potensi gharar (ketidak jelasan pada kedua belah pihak) yang memungkinkan masing-masing dari mereka mengalami kerugian atau keuntungan. Maka untuk itu akan dipaparkan bagaimana pelaksanaannya, serta tinjauan secara hukum Islam.
Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkap bahwa jual beli pasir kebon dengan sistem tebasan di Gunung Wurung kabupaten Mojokerto terdapat kasus jual beli pasir kebon yang sebagian kecil tidak sesuai dengan hukum Islam karena penjual atau pembeli tidak dapat memperkirakan kadar kandungan dan kualitas pasir di dalam petak kebon. Sebagian besar jual beli pasir kebon dengan sistem tebasan telah susuai dengan hukum Islam, karena jual beli pasir kebon penjual ataupun pembeli dapat mengetahui dengan cara memperkirakan kadar dan kualitas pasir, baik petak kebon yang dimilikinya maupun dibelinya dan menurut Madzhab Imam Hanafi memperbolehkan jual beli yang mengandung sedikit gharar karena jual beli tersebut sudah di perkirakan berdasarkan pengalaman yang mendekati kebenaran dan jual beli ini termasuk jual beli jiza>f, sedangkan menurut Madzhab Imam Syafi’i tidak diperbolehkan karena terdapat potensi gharar yang memungkinkan masing-masing dari mereka mengalami kerugian atau keuntungan
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Abd.Salam | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Jual Beli |
||||||
Keywords: | Hukum Islam; Jual Beli; Muamalah | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor : Rini Wahyuningsih------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 04 Sep 2015 04:46 | ||||||
Last Modified: | 28 Sep 2015 07:38 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2238 |
Actions (login required)
View Item |