This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Alafi, M. Rafi'uddin (2018) Sejarah perkembangan ikatan mahasiswa alumni Bahrul Ulum Surabaya(IMABAYA)dalam perspektif George Wilhelm Friedrich Hegel. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
M. Rafi'uddin Alafi_E01213037.pdf Download (19MB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini adalah studi tentang Filsafat Sejarah dalam pandangan G.W.F.Hegel. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah sejarah perkembangan “Imbaya” dan bagaimanakah hal tersebut dilihat dari kacamata Hegel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai proses-proses sejarah menurut Hegel serta relevansinya terhadap sejarah perkembangaan “Imabaya”. Metode penelitian dalam skripsi ini dikaji
dengan metode penelitian kuantitatif, yaitu kajian lapangan (field research).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa “Imabaya” merupakan salah satu wadah mahasiswa alumni pondok pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang yang lanjut studi (kuliah) maupun merantau (bekerja) di Surabaya yang bercitacita
mengabdi pada masyarakat dengan mensyi’arkan akidah Islam Ahlussunnah wal Jama’ah sebagaimana yang diperjuangkan oleh KH. Wahab. “Imabaya” sendiri berdiri pada tanggal 10 bulan oktober tahun 1985 dengan latar belakang peduli terhadap perkembangan agama Islam di masyarakat dan tetap melestarikan budaya Nahdlatul Ulama.“Imabaya” juga telah mengalami suatu perkembangan.
Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya jumlah anggota baru yang bergabung setiap tahun dan banyaknya agenda kegiatan yang diadakan..
Sedangkan relevansi sejarah perkembangan ini dengan filsafat sejarahnya Hegel adalah sebagai berikut: pertama, para alumni Bahrul Ulum sebagai ruh subjektif yang pada mulanya merupakan wujud yang sadar akan dirinya sendiri.
Selanjutnya ruh subjektif tersebut mengalami perkembangan yang kedua, menjadi ruh objektif, disini para alumni Bahrul Ulum mulai membentuk suatu gagasan tentang ingin menjadikan keluarga atau rumah bagi para alumni Bahrul Ulum
sebagai tujuan untuk mengabdi kepada masyarakat, dan terbentuklah “Imabaya”.
Kemudian ditahap yang ketiga, ruh objektif tersebut lama-kelamaan akan bergerak lagi menuju ruh mutlak, ruh mutlak disini adalah visi-misi pesantren
“Bahrul Ulum”. Dan setelah “Imabaya” terbentuk, Menjadikan visi dan misinya sebagai penerus perjuangan KH. Wahab (pengasuh Bahrul Ulum), yaitu mengabdi pada masyarakat dengan mensyi’arkan akidah Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Filsafat Filsafat > Filsafat Agama |
||||||
Keywords: | Imabaya; filsafat sejarah | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||
Depositing User: | Alafi M. Rafi'uddin | ||||||
Date Deposited: | 13 Feb 2018 07:15 | ||||||
Last Modified: | 13 Feb 2018 07:15 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/22580 |
Actions (login required)
View Item |