This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Izzuddin, Muhammad (2018) Profil penalaran plausible siswa dalam memecahkan masalah matematika divergen dibedakan berdasarkan gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Moch. Izzuddin_D74213078.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Penalaran plausible merupakan proses berpikir untuk menghasilkan dugaan yang masuk akal untuk mendapatkan kesimpulan, serta dengan pemberian argumentasi yang didasarkan pada sifat-sifat matematis instrinsik. Setiap siswa memiliki cara yang berbeda dalam mengolah informasi (gaya kognitif). Perbedaan gaya kognitif dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami masalah dan kemampuan berpikir siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran plausible siswa dalam memecahkan masalah matematika divergen dibedakan berdasarkan gaya kognitif field dependent dan field independent. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari empat siswa dengan ketentuan dua siswa bergaya kognitif field dependent dan dua siswa bergaya kognitif field independent dari kelas IX-D MTs Negeri 1 Sidoarjo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis dan wawancara. Hasil data tes tertulis dan wawancara tersebut selanjutnya dipaparkan dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dalam memecahkan masalah matematika divergen kurang mampu melakukan penalaran plausible yaitu kurang mampu membuat dugaan-dugaan yang masuk akal yang didasarkan pada sifat-sifat matematis, kurang mampu memahami setiap langkah pemecahan yang diterapkan serta kurang mampu memberikan argumentasi dan justifikasi atas prosedur dan solusi yang ditemukan yang didasarkan pada sifat-sifat matematis. (2) Siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dalam memecahkan masalah matematika divergen, mampu berpikir secara analitis dan tidak terpengaruh oleh lingkungan. Siswa juga memiliki perbedaan kemampuan bernalar. Siswa pertama mampu melakukan penalaran plausible yaitu mampu membuat dugaan yang masuk akal yang didasarkan pada sifat matematis, mampu memahami setiap langkah pemecahan yang diterapkan, serta mampu memberikan argumentasi dan justifikasi atas prosedur dan solusi yang ditemukan yang didasarkan pada sifatsifat matematis. Sedangkan siswa kedua kurang mampu melakukan penalaran plausible yaitu kurang mampu membuat dugaan yang masuk akal yang didasarkan pada sifat matematis, kurang mampu memahami setiap langkah penyelesaian, serta kurang mampu memberikan argumentasi dan justifikasi atas solusi penyelesaian yang didasarkan pada sifat-sifat matematis.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Matematika | ||||||
Keywords: | Penlaran plausible; masalah matematika; divergen: gaya kognitif | ||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Matematika | ||||||
Depositing User: | Izzuddin Moch. | ||||||
Date Deposited: | 14 Feb 2018 03:04 | ||||||
Last Modified: | 15 Mar 2019 07:46 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/23221 |
Actions (login required)
View Item |