This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Arifin, Muhammad Amirul Mu'minin (2018) البنيوية في القصة القصيرة إبليس ينتصر لتوفيق الحكيم: دراسة علم الأدب الاجتماعي. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Muhammad Amirul Mu'minin Arifin_A01213068.pdf Download (7MB) | Preview |
Abstract
Pembahasan dalam skripsi ini yaitu mengenai Teori Struktur Genetik dalam Cerpen “Iblis Yantashiru” karya Taufiq Hakim, skripsi ini merupakan bagian dari kajian ilmu Sosiologi Sastra. Dalam Sosiologi Sastra terdapat materitentang Teori Struktur Genetik, teori ini merupakan milik dari sastrawan terkemuka Lucien Goldmann yang menyatakan bahwa terbentuknya karya sastra ditinjau dari 2 unsur pembangun, baik dari segi unsur Intrinsik yang meliputi, : tema, alur, latar, penokohan , amanah, sudut pandang, dan gaya bahasa yang digunakan oleh peneliti. Juga unsur Ekstrinsik didalamnya yang meliputi : Latar belakang penulis, Latar belakang Kondisi Masyarakat, dan Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita baik secara implisit ataupun eksplisit. Pada penelitian ini penulis memilih Cerpen “Iblis Yantashiru” karya Taufiq Hakim,sebagai objek penelitiannya karena cerita pendek tersebut merupakan salah satu buah karya dari seorang sastrawan kontemporer termuka dari dunia arab, yang berkebangsaan mesir yaitu Taufiq Hakim. Serta alasan lain yang mendasari peneliti mengangkat objek dengan judul tersebut karena, selain berbentuk cerpen, karya tersebut juga disadur kedalam bentuk drama teatrikal sehingga lebih mengena bagi penggemar ataupun penikmat karya sastra untuk bisa dipahami dengan mudah.Pada pembahasan ini, peneliti menggunakan salah satu kajian Sosiologi Sastra yang merujuk pada pembahasan tentang Struktur Genetik didalamnya yang sesuai dengan metode yang digunakan dan judul yang dipaparkan. Dalam pembahasan kali ini, peneliti membahas mengenai : Apa saja unsur Struktur Genetik yang ada dalam cerpen“Iblis Yantashiru”karya Taufiq Hakim? Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif karena data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data-data yaitu metode dokumentasi yaitu mencari data dari berbagai macam sumber berupa catatan-catatan transkrip, buku, majalah, suratkabar, internet, dan lain-lain. Sumber data yang digunakan adalah cerpen dan buku-buku yang berhubungan dengan judul ini. Metode yang digunakan adalah analisis adabiyah yaitu membaca cerpen“Iblis Yantashiru”lalu mengelompokkan kata-kata atau kalimat baik tersurat ataupun tersirat yang termasuk bagian dari unsur struktur genetik,kemudian yang terakhir menganalisis kata-kata ataupun kalimat yang ada dalam cerpen tersebut.Dari penelitian yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa ada 7 hal yang termasuk bagian dari unsur Intrinsik, diantaranya : Tema dari cerpen yaitu semangat untuk menegakkan kebajikan, Alur dalam cerpen tersebut berbentuk maju, karena dengan lugas diceritakan dari awal hingga akhir dengan begitu indah. Latar dalam cerpen tersebut ada 2, waktu dan tempat. Latar waktu dalam cerpen ada 8 yang dirinci 5 waktu yang menunjukkan waktu pagi, 2 waktu yang menunjukkan waktu malam dan 1 waktu yang menunjukkan waktu satu bulan. Lalu latar tempat ada 7 tempat yaitu 5 tempat menunjukkan letak pohon dimana iblis dan ahli ibadah sering bersitegang untuk mengamankan kepentingannya masing-masing. 1 tempat yang menunjukkan rumah tempat sang ahli ibadah tinggal dan 1 tempat yang menunjukkan kamar dimana sang ahli ibadah merebahkan diri untuk beristirahat. Penokohan dalam cerita ada 3 yaitu Ahli Ibadah sebagai tokoh protagonis dan menjadi tokoh sentral didalamnya. Iblis sebagai tokoh antagonis dan menjadi antitesis dari tokoh protagonis. Lalu masyarakat sebagai tokoh tokoh tritagonis dan menjadi pusat perebutan kepentingan antara 2 tokoh sebelumnya. Amanah yang ingin disampaikan disampaikan pengarang yaitu jangan mengorbankan naluri idealisme kita tentang kebenaran yang sedang kita perjuangkan. Sudut pandang dalam cerpen tersebut yaitu pengarang menekankan fokus pada ceritanya dalam tokoh ahli ibadah sebagai tokoh sentral yang keberadaannya muncul pada awal kisah. Dan gaya bahasa dalam cerpen, menggunakan pemilihan diksi yang tepat sehingga mudah dipahami, dan pembaca dapat mengambil hikmah dari kisah yang dipaparkan dengan bijak tanpa terkesan menggurui.Adapun unsur ekstrinsik dari cerpen tersebut meliputi : Latar belakang pengarang, kondisi sosial masyarakat, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Penulis menemukan nilai-nilai yang terkandung didalam cerita sebagai berikut : nilai spritual yang menjelaskan bahwa kewajiban berdakwah atau menyampaikan kebenaran harus disadari walau sekecil apapun peran yang dapat kita lakukan. Nilai selanjutnya yaitu nilai moral yang menjelaskan pada kita bahwa bila ada penyimpangan atau suatu kesalahan, maka ada rasa kegelisahan dalam diri kita sehingga terbersit dalam benak, suatu keinginan untuk kita mengambil tindakan guna memperbaiki kesalahan tersebut. Nilai terakhir yang didapat penulis dalam cerita yaitu nilai sosial yang mengajarkan pada kita sebagai sosok yang peduli kita seharusnya mendahulukan kepentingan bersama dan rela berkorban untuk orang lain, walaupun diri kita merasa terancam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Bahasa Arab Sosiologi Sastra |
||||||
Keywords: | Struktur; Genetik | ||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab | ||||||
Depositing User: | Arifin Muhammad Amirul Mu'minin | ||||||
Date Deposited: | 21 Feb 2018 02:03 | ||||||
Last Modified: | 21 Feb 2018 02:03 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/23420 |
Actions (login required)
View Item |