This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Budiarjo, Rachmad Nur Alfian (2011) Studi komparasi pembuktian secara yuridis terhadap tindakan malpraktik tenaga medis dalam perspektif hukum positif dan fiqh Murafa'at. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Rachmad Nur Alfian Budiarjo_C03207033.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini bertujuan memberi jawaban tentang: 1) Bagaimanakah pembuktian secara ymidis terhadap tindakan malpraktik dalam perundang-undangan di Indonesia? 2) Bagaimana pandangan Fiqh Murafa’at terhadap pembuktian tindakan malpraktik tenaga medis? 3) Dan Bagaimanakah analisis Komparasi Terhadap Pembuktian Tindakan Malpraktik Medis Menurut Hukum Positif dan Fiqh Murafa'at? Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis komparatif. Menghimpun dan mendeskripsikan data-data yang berupa Undang Undang, buku dan literatur yang representatif dan relevan dengan obyek yang dibahas yait u mengenai Pembuktian terhadap tindakan malpraktik tenaga. medis menurut perundang-undangan di Indonesia, kemudian dilakukan analisis deduktif terhadap pembuktian malpraktik medis menurut Fiqh Murafa’at, dan diakhiri dengan analisis perbandingan antara keduannya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa suatu tindakan medis dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum karena termasuk perbuatan yang membawa kerugian pada diri si korban (pasien) dan berakibat kepada pertanggung jawaban hukum yang harus dibuktikan dalam persidangan oleh pelakunya (dokter) melalui sistem pembuktian langsung dan sistem pembuktian Terbalik. Sedangkan kriteria alat-alat bukti yang bisa dipakai dalam persidang seperti: keterangan dari ahli kedokteran yang disertai dengan pengucapan sumpah, keterangan terdakwa atau/ pengakuan, dan bukti surat-surat. Dalam konsep Fiqh Murafa’at, pembuktian terhadap seorang dokter yang dianggap melakukan tindakan malpraktik, bila dilihat dari sisi: tidak punya keahlian atau/ ahli dalam bidangnya, tidak mendapat kan izin baik dari pasien maupun walinya, dan menyalahi kesepakatan dari perjanjian awal yang dibuat. Dan alat bukti yang dipakai dalam pembuktian adalah Al-Khubara', Iqrar, dan Bayyinah Khattiyah. Dan Analisis komparasi tentang konsep pembuktian terhadap tindakan malpraktik dalam Fiqh Murifa 'at dan hukum positif secara subtansial temyata banyak mempunyai kesamaan. Hanya saja berbeda didalam jumlah dan kekuatan alat-alat bukti yang diajukan. Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran kepada Majelis hakim agar selalu jeli dan teliti dalam melihat, mendengar dan mengambil kesimpulan dari suatu peristiwa atas semua alat bukti yang telah diajukan dimuka pengadilan berkenaan dengan perkara malpraktik ini. Dan hendaknya para dokter selalu berpegang teguh terhadap SPO dan SPM agar kesalahan dalam praktik pengobatan tidak sampai menimbulkan cedera pada pasien.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Kesehatan Kesehatan |
||||||
Keywords: | Pembuktian yuridis; malpraktik | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Siyasah Jinayah | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 07 Mar 2018 04:32 | ||||||
Last Modified: | 07 Mar 2018 04:32 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/23793 |
Actions (login required)
View Item |