This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Suhartono, Adam (2015) TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DENGAN CARA MUTILASI MENURUT KUHP DAN HUKUM PIDANA ISLAM : STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA NOMOR: 220-K/PM.III-12/AD/XI/2010. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel.
|
Text
Cover.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (289kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (235kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (408kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (689kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (396kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (281kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (345kB) | Preview |
Abstract
Skripsi dengan judul “Tindak Pidana Pembunuhan dengan Cara Mutilasi Menurut KUHP dan Hukum Pidana Islam (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: 220-K/PM.III-12/AD/XI/2010) merupakan hasil penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan : Bagaimana Pertimbangan Hakim dalam putusan Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: 220-K/PM.III-12/AD/XI/2010. Dan bagaimana tinjauan KUHP dan hukum Islam terhadap putusan Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: 220-K/PM.III-12/AD/XI/2010.
Data penelitian ini dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks (text reading) terhadap data-data yang berkaitan dengan permasalahan, dan selanjutnya dianalisis dengan teknis deskriptif-analisis.
Peristiwa pembunuhan maupun penganiayaan terus mengalami perkembangan yang diiringi dengan gaya dan model yang sangat beragam, dari cara yang paling sederhana sampai yang sangat tercanggih. Terkadang pembunuhan itu dilakukan dengan cara-cara yang keji seperti disiksa lebih dahulu, dibakar dan bahkan mutilasi. Menjadi suatu hal yang menarik karena mutilasi adalah pembunuhan yang diikuti dengan memotong-motong tubuh korban hingga menjadi beberapa bagian yang dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan bukti. Tidak hanya itu, masalah sanksi terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan secara mutilasi ini dalam konstruksi hukum pidana Indonesia belum ada aturan yang pasti. Pasal yang sering dijadikan sebagai dasar hukum pelaku tindak pidana pembunuhan secara mutilasi adalah Pasal 340 KUHP dengan sanksi maksimal hukuman mati, yang terkadang hanya merupakan alternatif dari hukuman penjara.
Sedangkan dalam hukum pidana Islam sanksi yang dijatuhkan bagi pembunuhan sengaja adalah qishash. Dan dampak dari tindak pidana pembunuhan secara mutilasi ini sangat besar, disamping sadisnya pelaku dalam memperlakukan mayat korban, tapi juga mengakibatkan kerugian bagi keluarga si terbunuh dari dua sisi, yaitu mereka kehilangan orang yang mencari nafkah dan hatinya sedih karena kehilangan orang yang dicintainya. Pembunuhan secara mutilasi itu merupakan pembunuhan yang disengaja dan direncanakan ditambah dengan unsur kesadisan dari pelaku dalam menganiaya mayat korban (dalam hal ini memotong-motong mayat korban). Sanksi pidana qishash atau hukuman mati layak dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana pembunuhan secara mutilasi, dengan adanya sanksi pidana yang berat maka diharapkan kasus tindak pidana pembunuhan secara mutilasi ini tidak lagi dipandang sebagai pembunuhan biasa
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | M. Hasan Ubaidillah | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Pembunuhan Keluarga > Keluarga Islam |
||||||
Keywords: | Pidana Pembunuhan; Mutilasi; Pengadilan Militer | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Siyasah Jinayah | ||||||
Depositing User: | Mr Sulaiman Sulaiman | ||||||
Date Deposited: | 28 Oct 2015 01:08 | ||||||
Last Modified: | 29 Oct 2015 10:11 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2462 |
Actions (login required)
View Item |