This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sakinah, Neila (2018) Analisis maslahah terhadap pendapat mazhab Maliki tentang hak asuh anak (hadanah). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Neila Sakinah_C91214133.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian pustaka yang membahas dan menganalisis pendapat Mazhab Maliki tentang hadanah dengan salah satu teori dalam ilmu Usul al-Fiqh, yakni maslahah yang penulis batasi dengan dua permaslahan, pertama tetang pendapat Mazhab Maliki yang dianggap menarik apabila diterapkan dalam putusan pengadilan dan kedua analisis dari pendapat tersebut. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode pembacaan dan kajian teks (teks reading) dan selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis isi (content analysis). Hasil penilitian menunjukkan bahwa pendapat Mazhab Maliki mengatakan bahwa batasan hak asuh anak (hadanah) yakni untuk laki-laki sampai ia baligh dan untuk perempuan sampai ia menikah dan disetubuhi oleh suaminya. Namun pokok bahasan dalam skripsi ini pada batasan hak asuh anak (hadanah) bagi anak perempuan. Keuntungan anak perempuan dalam asuhan ibunya yakni sampai ia menikah dan disetubuhi oleh suaminya dengan tujuan tidak lain untuk menjaga kehormatan anak itu sendiri. Jika anak itu ada dalam asuhan ayahnya dikhawatirkan anak itu tidak berada dalam lingkungan yang aman, karena menurut pendapat Mazhab Maliki banyak sekali laki-laki yang menelantarkan anak perempuanya, si ayah malah pergi meninggalkan anak itu, membiarkan laki-laki lain memasuki tempat tinggal dirinya dan anaknya, minum-minuman keras serta berfoya-foya. Maka dari itu akan lebih aman jika anak perempuan ada dalam asuhan ibunya dimana anak tersebut akan mendapat kasih sayang, kelembutan, ketulusan dalam kehidupanya. Namun bukan berarti sang ayah lepas tanggung jawab atas anak itu. Ayah harus tetap menafkahi si anak. Sehingga disini akan timbul maslahah dalam hadanah, dalam arti maslahah dalam kehidupan sehari-harinya dan biaya dalam kehidupanya karena sudah ada yang menjamin dan orang tua telah mendapat amanah masing-masing yang mana mereka harus bertanggungjawab penuh atas hal itu demi kehidupan anak yang lebih baik. Maka disini penulis menyarankan bagi para hakim di Pengadilan Agama untuk menjadikan pendapat Mazhab Maliki sebagai landasan putusan dalam kasus hadanah karena selama ini pendapat Mazhab Maliki hampir tidak pernah digunakan padahal pendapat Mazhab Maliki tersebut juga bisa menjadikan maslahah dalam kehidupan. Selanjutnya kepada kedua orangtua yang diberikan amanah dalam mendidik anak pasca cerai haruslah anak tersebut dididik dengan sungguh-sungguh sehingga bisa berkembang dengan baik sampai lepas masa hak asuh anak (hadanah).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Keluarga > Keluarga - Anak |
||||||
Keywords: | Maslahah; madzhab Maliki; hadanah | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Sakinah Neila | ||||||
Date Deposited: | 04 May 2018 09:19 | ||||||
Last Modified: | 04 May 2018 09:19 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/24673 |
Actions (login required)
View Item |