This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Khoirotul, Fauziyah (2018) Konsep Kafaah dalam menikah menurut hadis Nabi: kajian ma'anil hadis dalam Sunan al-Kabir karya al-Baihaqy no. indeks 13769. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Khoirotul Fauziyah_E75214017.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berawal dari banyak munculnya fenomena di masyarakat penyimpangan-penyimpangan tentang kesetaran. Diantaranya fenomena kafaah pada saat akan melakukan pernikahan. Keluarga mempelai perempuan menimbang seberapa setara mempelai pria. Apakah sudah sepadan nasabnya, agamanya, marganya, profesinya, kekayannya, pangkatnya, dan gelarnya, bagi keluarga mempelai perempuan semua itu harus sepadan. Apakah konsep kafaah yang diterapkan tersebut memang sesuai dengan tuntunan Nabi SAW. Dan layak untuk terus dibudayakan ditengah negara yang menjunjung tinggi hukum yang sama ini. Dari fenomena yang ada, penulis berusaha menggali jawaban yang terkait dengan masalah tersebut. Penelitian ini adalah hasil penelitian yang bersifat kepustakaan tentang konsep kafaah dalam menikah menurut Nabi yang difokuskan pada penelusuran dan pengkajian terhadap hadis Nabi, literatur serta bahan kepustakaan lainnya. Rumusan masalah yang akan diteliti ini berkaitan ; 1). Bagaiman kualitas dan kehujjahan hadis Abdullah bin Umar tentang kafaah dalam sunan Al-Kabir karya Al-Baihaqy ?, 2) Bagaimana makna kafaah dalam menikah menurut Nabi SAW? 3) Bagaimana interpretasi hadis tentang kafaah dalam menikah dalam konteks kekinian? Kafaah mengandung makna seorang calon suami diharapkan sebanding dengan calon istri dalam agama, tingkat pendidikan, status soaial, profesi, keturunan, kemerdekaan, kondisi jasmani-rohani, kekayaan; jabatan, derajat dan lainnya. Untuk mengembangkan progresifitas egalitarianitas muslimah satu sisi dan terhindarnya liberanitas laki laki di sisi lain, maka ukuran kafaah (kesepadanan kualitas mempelai) perlu diluruskan yakni dalam hal agama. Hasil penelitian ini menyimpulakan mengenai konsep kafaah dalam menikah yang dimaksud Nabi SAW. Kesamaan, derajat, tolok, tara sama derajatnya maupun martabatnya antara suami-istri. Kesaman itu dipandnag dari berbagai segi, kecuali dalam hal agama, karena pada dasaranya semua hamba itu sama dihadapan tuhannya kecuali karena ketaqwaannya. Dari konsep ini meneunjukkan bahwa islam bukanlah agama yang ajarannya hanya mementingkan kelompok yang berorientasi pada materialisme dan fanatisme. Islam adalah agama yang seimbang, menjunjung tinggi nilai moral dan kesetaran manusia.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hadis | ||||||
Keywords: | Konsep Kafaah; Menikah; Hadis Nabi; kajian ma'anil hadis; Sunan al-Kabir karya al-Baihaqy | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||
Depositing User: | Fauziyah Khoirotul | ||||||
Date Deposited: | 14 May 2018 09:01 | ||||||
Last Modified: | 14 May 2018 09:01 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/25078 |
Actions (login required)
View Item |