Perilaku stres masyarakat akibat konversi minyak tanah ke gas di Kelurahan Jemurwonosari Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wadud, Achmad Ghafurul (2009) Perilaku stres masyarakat akibat konversi minyak tanah ke gas di Kelurahan Jemurwonosari Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Ahmad Ghafurul Wadud_B07302059.pdf
Download (2MB) | Preview

Abstract

Kompleksitas permasalahan yang di alami bangsa membuat kondisi stress masyarakat. Fenornena sosial yang paling kelihatan adalah perilaku stress dengan adanya program konversi rninyak tanah. Terdapat beberapa pennasalahan yang di alarni masyarakat terkait dengan program konversi. Mulai dari rasa takut akan harga gas yang relatif mahal sampai pada ketakutan terhadap penggunaan kompor gas yang di khawatirkan rentan terjadi kebakaran. Dari berbagai swnber teori penulis berusaha melalrukan pembelajaran untulc memahami stress lebih dalam dan mengkaitkannya dengan fenoma masayarakat yang berada dalam lokasi penelitian. Adapun tujuan penulis mengangkat tema ini yaitu untuk menggali infonnasi untuk mengetahui perilaku stress yang mereka alami sehubungan dengan permasalahan ini. Pennasalahan stress akibat konversi minyak tanah ke gas, menarik minat penulis untuk di jadikan tema dalam sebuah penelitian kuailatatif dekriptif, yaitu sebuah penelitian ilmiah yang bertumpu pada setting alamiah. Adapun penyajian penelitian ini penulis kemas sesuai dengan kaidah penelitian kualitatif. Setelah merampungkan tahapan demi tahapan penulis berkesimpulan bahwa memang terdapat gejala-gejala perilaku stress yang dialami masyarakat di kelurahan Jemurwonosari. Adapun strees yang sangat mereka rasakan yaitu adanya berbagai rasa ketakutan yang berlebihan terhadap program konversi, takut alcan resiko kebakaran pada saat mengglmakan gas elpiji, dan khawatir akan tidak terjangkaunya harga elpiji dan kelangkaan elpiji di masa-masa kan datang. Maka dari itu sangat diharapkan kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk Jebih mempertimbangkan sisi positif dan negatif atas sebuah kebijakan yang menyangkut kepentingan orang banyak, berikan penyuluhan dan sosialisasi yang serius agar masyarakat dapat memehami tujuan dari sebuah kebijakan. Menciptakan keadilan yang merata, memberangus segala bentuk ketidakadilan. Meciptakan control yang lebih ketat bagi para pembuat kebijakan berikut para pelaksananya, karena dalam peoelitian ini penulis adanyak praktik-praktik yang merugikan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, adanya pWlgutan liar di mana-mana. Sulitnya mengurus perizinan bagi masyarakat kecil. Itu semua suduh cnkup dapat dijadikan masukan yang sangat berarti bagi kemaslatan warga. Pemerintah memerlukan kerjasama dari berbagi indtansi terkait, menggandeng para tokoh baik tokoh masyarakat, tokoh agarna, kepolisian, lembaga swadaya masyarakat (LSM), para pakar ekonomi, para pakar social, tidak hanya melibatkan para wakil rakyat, tetapi perlu melibatkan rakyat secara langsung serta mendengarkan suara dari bawah. Dengan cara itu, peneliti yakin segal bentuk pogram dan agenda pemerintah ke depan akan lebih efektif dan tepat guna.