This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dermawan, Moch. Dony (2018) Ritual Manaqib pada pengikut Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsabandiyah Al Uthmaniyyah di Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah Kedinding Surabaya: studi fenomenologi ritual manaqiban. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Moch. Dony Dermawan_F02916190.pdf.pdf Download (754kB) | Preview |
Abstract
Budaya tarekat yang mengedepankan sebuah ritual keagamaan dianggap tidak bisa bertahan dan tidak bisa eksis lagi di era modern seperti yang dikatakan oleh Clifford Geertz. Namun, hal itu terbantahkan oleh Martin Van Bruinessen yang menganggap bahwa di era modern tarekat akan tetap eksis dikarenakan tidak adanya nilai spiritual di era modern an sich. Memang nyatanya, ritual keagamaan tersebut masih bisa eksis hingga sekarang. Ritual tersebut adalah manaqiban sebagai sebuah ritual yang diprioritaskan oleh pengikut TQN al-Uthmany. Dengan adanya ritual manaqiban berarti mematahkan argument Clifford Geertz seperti tersebut diatas. Selain itu, dalam memandang ritual manaqiban penulis tidak memandangnya dalam paradigma hitam-putih atau haram-halal. Namun, lebih melihatnya dari pengalaman dan kesadaran pelaku dalam melakukan ritual manaqiban tersebut. Bertolak dari pemahaman tersebut diatas, maka penelitian ini akan memecahkan beberapa masalah yang terkait dengan motif pengikut TQN al-Uthmany dalam melakukan ritual manaqiban, makna ritual manaqiban bagi pengikut TQN al-Uthmany dan kehidupan beragama pengikut TQN al-Uthmany sehingga bisa dipahami berbagai macam motif pengikut TQN al-Uthmany dalam melakukan ritual manaqiban baik motif –sebab maupun untuk-, memahami pula makna ritual manaqiban bagi pengikut TQN al-Uthmany dan memahami kehidupan beragama pengikut TQN al-Uthmany. Adapun dalam menyelesaikannya, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan teori dramaturgi yang berarti mendeskripsikan secara kompleks terkait pengikut TQN al-Uthmany dalam melakukan ritual manaqiban sekaligus menganalisanya. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis bisa diketahui bahwa –motif sebab- pengikut TQN al-Uthmany dalam melakukan ritual manaqiban adalah atas dasar kecintaannya terhadap Kiai Asrori dan –motif untuk- pengikut TQN al-Uthmany dalam melakukan ritual manaqiban adalah agar diberikan kelancaran dalam berbagai bidang, sedangkan makna ritual manaqiban bagi pengikut TQN al-Uthmany adalah ritual yang mendatangkan keberkahan. Lantas berbeda dengan pandangan masyarakat pada umumnya yang beranggapan bahwa kaum tarekat merupakan orang yang fanatis dalam beragama. namun nyatanya Pengikut TQN al-Uthmany sebagai kelompok tarekat cukup representatif dengan mematahkan pemahaman tersebut dikarenakan menunjukkan kehidupan beragama yang moderat tanpa adanya kefanatisan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Kebudayaan > Kebudayaan Islam | ||||||
Keywords: | Ritual Manaqiban; tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah; Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah | ||||||
Divisions: | Program Magister > Dirasah Islamiyah | ||||||
Depositing User: | Dermawan Moch. Dony | ||||||
Date Deposited: | 02 Jul 2018 06:29 | ||||||
Last Modified: | 02 Jul 2018 06:29 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/25321 |
Actions (login required)
View Item |