This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Anggraini, Sulistya Ayu (2018) Aplikasi metode Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zaid tentang Poligami dalam Surat Al Nisa’ Ayat 3. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Sulistya Ayu A_E93214080.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Sulistya Ayu Anggraini, Aplikasi Metode Hermeneutika Nasr Hamid Abu Zaid Tentang Poligami dalam Surat Al-Nisa’ Ayat 3. Menarik setelah ditelusuri, ternyata tidak ada pandangan yang “paten” tentang kebolehan poligami dalam konteks sekarang. Kelompok klasik berpendapat bahwa itu diperbolehkan tanpa syarat. Ada kelompok yang pro dengan persyaratan ketat serta dalam kondisi darurat. Hingga muncul kelompok kontemporer yang mengkritisi tentang persoalan poligami. Salah satu cendekiawan kontemporer Nasr Hamid Abu Zaid yang berpendapat bahwa poligami itu dilarang secara mutlak. Hal tersebut menimbulkan banyak kontroversi di lingkungan ulama dan para akademisi. Sehingga penulis tertarik ingin mengungkap metode penafsiran yang ditawarkan Nasr Hamid dalam mengaplikasikan ayat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode hermeneutika Nasr Hamid, untuk mendeskripsikan aplikasi penafsiran Nasr Hamid Abu Zaid terhadap surat al-Nisa’ ayat 3 tentang poligami dan untuk menganalisis metode Nasr Hamid Abu Zaid. Penelitian ini menggunakan penelitian (library research) atau penelitian pustaka dengan data primer yaitu Dawair al-Khauf fi Khithab al-Mar’ah. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif-fenomenologi, dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis terhadap fenomena dengan mencoba menjelaskan secara komprehensif mengenai pemikiran Nasr Hamid Abu Zaid tentang poligami. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, 1) Teori hermeneutika yang ditawarkan Nashr Hamid Abu Zaid Nasr Hamid lebih tertarik pada kritik ideologi dalam diskursus keagamaan, dengan menjadikan Alquran sebagai teks dan hermeneutika Alquran sebagai pisau analisis dalam menginterpretasikan teks-teks keagamaan secara benar, otentik, dan kontekstual, sesuai dengan kebutuhan sosio-kultural yang berkembang. 2) Nasr Hamid berpendapat mengenai poligami bahwa keadilan adalah mabda’ (prinsip) sedangkan bolehnya memiliki sampai empat istri adalah hukm (hukum). Namun, hukum tidak bisa dijadikan dasar jika bertentangan dengan prinsip dasar ditegakkannya hukum tersebut. Ketika mabda’ dan hukm berada pada satu tingkatan yang sama, maka hukmlah yang harus dikalahkan untuk mempertahankan mabda’ (prinsip). Namun untuk menuju poligami yang dilarang adalah suatu pesan yang tak tersampaikan. 3) Analisis penulis, pemikiran Nasr Hamid Abu Zaid yang menyatakan poligami dilarang adalah sia-sia. Karena berujung pada “sesuatu pesan yang tak tersampaikan”. Sehingga diperlukan penyelidikan faktual yang menyeluruh terhadap data sosial yang relevan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Filsafat Gender Al Qur'an |
||||||
Keywords: | Poligami; an-Nisa'3; Nasr Hamid; Hermaneutik | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | Anggraini Sulistya Ayu | ||||||
Date Deposited: | 16 Jul 2018 08:29 | ||||||
Last Modified: | 15 Mar 2019 06:45 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/25479 |
Actions (login required)
View Item |