This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Husna, Rifqatul (2018) Kritik Muhammad 'Abid al-Jabiri terhadap konsep naskh menurut jumhur al-'ulama'. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Rifqatul Husna_F12516296.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Naskh merupakan salah satu pembahasan dalam bidang studi ‘ulum al-Qur’an yang menimbulkan perdebatan di kalangan para ahli. Naskh menjadi bahan perdebatan yang tak kunjung usai, sejak Imam Abu Muslim al-Asfahani mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap adanya konsep tersebut. Ditemukan beragam pendapat 'ulama’ yang kontra terhadap naskh, namun hujjah yang mereka lontarkan tidak se-detail dan sekritis seperti hujjah yang dikemukakan oleh M. Abid al-Jabiri (1935-2010), pemikir islam dan juga mufassir di masa modern ini. Bahkan menurutnya, konsep naskh yang telah ada pada akhirnya dapat menyebabkan keraguan atas keontetikan al-Qur’an yang ada di tangan ummat Islam. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji lebih dalam kritik Al-Jabiri terhadap konsep naskh menurut jumhur al-‘ulama’. Problematika yang diangkat dalam penelitian ini adalah; (1) Bagaimana konsep naskh menurut jumhur al-‘ulama’ dalam pandangan M. Abid al-Jabiri; (2) Bagaimana Implikasi ayat-ayat naskh al-Qur’an menurut jumhur al-‘ulama’ dalam pandangan M. ‘Abid al-Jabiri. Penelitian ini dimaksudkan untuk: (1) Mengetahui bagaimana pandangan al-Jabiri terhadap konsep naskh menurut jumhur al-‘ulama’: (2) Mengetahui bagaimana implikasi ayat-ayat naskh al-Qur’an menurut jumhur al- ulama’ dalam pandangan M. ‘Abid al-Jabiri.Penelitian ini didasarkan pada penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan sumber data dari bahan-bahan primer maupun sekunder yang telah dipublikasikan. Baik dalam bentuk buku, jurnal, majalah, maupun dalam bentuk lainnya yang dianggap representatif dan relevan dengan analisa deskriptif dan konten analisis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa, al-Jabiri mengkritisi pendapat 'ulama’ yang menyatakan adanya naskh dalam al-Qur’an. Ia mengatakan bahwa, adanya penghapusan hukum (naskhu al-hukmi) dalam al-Qur’an merupakan sesuatu yang bertolak belakang dengan tujuan diturunkannya al-Qur’an itu sendiri. Sedangkan dalam penghapusan bacaan (naskhu al-tilawah) dalam al-Qur’an, secara tidak langsung mereka yang berpendapat demikian meragukan terhadap keotentikan al-Qur’an yang ada di tangan umat Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Al Qur'an | ||||||
Keywords: | Naskh; M.‘Abid al-Jabiri; Jumhur al-‘Ulama’. | ||||||
Divisions: | Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | Husna Rifqatul | ||||||
Date Deposited: | 31 Jul 2018 06:57 | ||||||
Last Modified: | 31 Jul 2018 06:57 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/25730 |
Actions (login required)
View Item |