This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Masrur, Zaini (2015) Thagut dalam al-Qur'an perspektif M. Quraish Shihab dan Muhammad 'Ali Al-Sabuni: studi komparatif antara tafsir al-Misbah dan Safah al-Tafasir. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Zaini Masrur_E03211042.pdf Download (2MB) |
Abstract
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab dan Muhammad Ali al-Sabuni tentang penafsiran kata Thaghut dalam al-Qur’an? Kedua, apa perbedaan penafsiran M. Quraish Shihab dan Muhammad Ali al-Sabuni tentang penafsiran kata thaghut dalam al-Qur’an? Ketiga, Bagaimana relevansi penafsiran mereka berdua tentang thaghut dengan konteks sekarang? Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan dan memproporsionalkan data penafsiran M. Quraish Shihab dan Muhammad Ali al-Sabuni sebagai salah satu wacana bagi umat Islam terkait dengan berbagai macam penafsiran yang muncul pada zaman dulu sampai sekarang. Agar nantinya dapat mengembangkan penafsiran ayat al-Qur’an yang tidak dapat diterima oleh masyarakat untuk dirasionalkan. Kemudian dalam menafsirkannya tidak mengabaikan kaidah-kaidah yang berlaku dalam ilmu tafsir yang telah disepakati oleh para ulama tafsir. Dalam menjawab permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan metode penyajian data secara deskriptif dan analitis. Deskriptif analitis adalah memaparkan bagaimana kedua mufasir menafsirkan kata thaghut dalam al-Qur’an. Kemudian membandingkan pendapat keduanya dalam menafsirkan kata tersebut. Penelitian ini dilakukan karena melihat fenomena yang terjadi sekarang, banyak orang yang pandai dalam memahami al-Qur’an dan hadis namun kurang mampu dalam mengaplikasinya, bayak golongan-golongan / ormas-oramas Islam yang menyebut saudaranya sesama Islam sebagai thaghut padahal mereka sendiri sadar akan arti dan maksud denagan sebutan itu, thaghut sama artinya denagan kafir, bukankah dalam Islam menyebut kafir kepada saudara sesama muslim adalah larangan? dalam al-Qur’an banyak ayat yang menyebutkan kata thaghut. Dalam al-Qur’an thaghut adalah syetan dan berhala yang disembah-sembah orang kafir serta orang yang puja-puja dan ridho akan hal itu, pemimpin-pemimpin yang dzalim kepada rakyatnya dan mengabaikan syariat Islam. Demikian yang disebutkan al-Qur’an mengenai arti kata thaghut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah banyak orang yang mengerti agama tapi belum mengamalakan ilmu yang diperolehnya, thaghut dalam Islam bermakna negatif, hendaknya jangan menyebut dengan julukan thaghut kepada saudara sesama Islam dengan julukan ini, karana julukan ini samahalnya dengan kafir, dan agama Islam melarang memberi julukan kafir kepada sesama saudara muslim.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Pemikiran Al Qur'an Tafsir |
||||||
Keywords: | Tafsir; M.Qurais Shihab; Ali Ash-Shabuni; Al Misbah; Shafhah al Tafasir | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Mr. Hanafi | ||||||
Date Deposited: | 07 Nov 2015 22:28 | ||||||
Last Modified: | 12 Nov 2018 07:37 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2608 |
Actions (login required)
View Item |