This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Prayogi, Muhammad Restu (2018) Nilai keimanan dalam Al Quran prespektif mufassir Mu'tazilah dan Sunni. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Muhammad Restu Prayogi_E73214034.pdf Download (8MB) | Preview |
Abstract
Teologi dalam Islam mewarnai khazanah penafsiran sudah menjadi kewajaran sejak masa tabi’in hingga sekarang masih gencar dibicarakan. Imam al-Ash’ari selaku pelopor berdirinya teologi sunni merupakan cikal bakal dari teologi mu’tazilah yang sempat dimasukinya. Karena perbedaan paham itulah lalu imam al-As’ari memutuskan untuk merumuskan paradigma yang berpedoman dengan sunnah sekaligus mengkompromikannya dengan filsafat Islam. Mengenai faham iman sendiri antara teologi sunni dan mu’tazilah memiliki perbedaan maksud yang tidak lain untuk memperkuat madhhabnya. Sehingga pada masa berikutnya, kemunculan para ulama’ yang ahli dalam bidang tafsir memberikan pemaknaan yang cenderung berbeda terkait hal-hal yang berkaitan dengan iman, karena melihat dari latar belakang madhhabnya. Dengan adanya patokan inilah, umat Islam yang dalam tingkatan taqlid mengambil pendapat di antara kedua teologi ini, bilamana terjadi sesuatu hal yang berkaitan dengan keimanan. Karena perbedaan pendapat itu memberikan dampak pada perilaku mu’min dewasa ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang datanya bersumber dari kepustakaan (library research), untuk menggali data-data yang berkaitan dengan teologi sunni dan mu’tazilah. Penelitian ini dikaji dengan metode tematik-komparatif, dengan mengumpulkan ayat-ayat Alquran berdasarkan tema pembahasan, dan membandingkan antara penafsiran dari mufassir yang berteologi sunni dan mu’tazilah. Hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penafsiran dari mufassir mu’tazilah lebih menggunakan nalarnya, yang mana menganggap bahwa orang munafiq berada di antara kafir dan mu’min. Sedangkan menurut mufassir sunni sendiri, orang yang beriman dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah adalah jika melaksanakan syari’at dan amal shalih, jika ia munafiq akan tergolong kafir, kecuali sebelum wafatnya ia bertaubat dan melaksanakan syariat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Iman Kepada Allah Al Qur'an |
||||||
Keywords: | Sunni; mu’tazilah; iman | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | Prayogi Muhammad Restu | ||||||
Date Deposited: | 06 Aug 2018 07:49 | ||||||
Last Modified: | 06 Aug 2018 07:49 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/26237 |
Actions (login required)
View Item |