This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mukhlis, Moh. (2018) Konsep ila' dalam tafsir Madhhab al-Shafii: telaah metode penafsiran al- mauza‘i dan al-Harasi dalam surah al-Baqarah ayat 226. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Moh. Mukhlis_E73214057.pdf Download (3MB) |
Abstract
Manhaj fikih, bentuk dan metodenya hanya fokus pada ayat-ayat hukum yang dijelaskan sesuai dengan latar belakang dari madhhab mufasir. Walaupun madhhab-nya sama, belum tentu metode fikih yang digunakan itu juga sama. Seperti halnya Ibn al-Khatib atau juga dikenal dengan al-Mauza‘i yang tekun dalam bidang fikih ber-madhhab al-Shafi’i bahkan juga mahir dalam bidang usul fikihnya. Di sisi lain, riwayat madhhab yang sama di masanya terdapat sosok mufasir yang mashhur di masanya, yang dikenal dengan sebutan al-Harrasi yang juga mahir dalam bidang fikihnya. Melalui metode fikih inilah, penelitian ini akan menganalisis sisi perbedaan penafsiran yang berkenaan dengan konsep hukum ila’ dalam talak. Tentunya dengan riwayat madhhab yang sama, penelitian ini akan menjadi semakin menarik, dengan melihat sisi-sisi metode yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang datanya bersumber dari kepustakaan (library research), untuk menggali data-data yang berkaitan dengan Madhhab al- Shafi’i. Penelitian ini dikaji dengan metode komparatif atau dalam istilah tafsir muqaran, yaitu membandingkan manhaj fikih yang langkah metodisnya diterapkan oleh Ibn al-Khatib dan al-Harasi dalam menafsirkan ayat yang berbicara tentang ila’, sehingga dari penerapan manhaj fikih itu menghasilkan natijah (kesimpulan) yang berbeda. Hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Imam al-Shafi’i memandang ila’ yaitu sumpah suami yang sah talaknya untuk tidak menggauli istrinya secara mutlak (tanpa batas waktu) atau dalam masa lebih empat bulan. Penafsiran al-Mauza‘i yang dinilai lebih komperhensif lebih menekankan kaidah-kaidah usul yang sesuai dengan bentuk dzahir ayat. Sehingga dalam membahas persoalan ila’ ia membutuhkan kaidah al-‘ibrah bi ‘umum al-lafz}. Selain itu ia lebih menekankan pada pendapat imam al-Shafi’i. Lain halnya dengan al-Harasi, yang mana ia membahas persoalan ila’ dengan penafsiran yang lebih mujmal (global), dengan memanfaatkan keserasian ayat dan juga riwayat-riwayat. Namun substansi dari penafsirannya sama dengan menekankankan pendapat imam al-Shafi’i.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Aqidah Aqidah Wajib Belajar > Aqidah Al Qur'an |
||||||
Keywords: | ila’; al-Shafi’i; al-Mauza‘i; al-Harrasi | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | Mukhlis Moh. | ||||||
Date Deposited: | 07 Aug 2018 03:31 | ||||||
Last Modified: | 07 Aug 2018 03:31 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/26289 |
Actions (login required)
View Item |