This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Alawi, Mohammad (2018) Pesan dakwah Tuan Guru pada acara Walimatul 'Urs di masyarakat Lombok Timur. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Mohammad Alawi_F02715158.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Perkawinan (nikah), menurut bahasa adalah “al-jam’u dan al-dhammu” yang artinya kumpul. Sedangkan perkawinan menurut syara’ adalah akad serah terima antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk saling memuaskan satu sama lainnya dan untuk membentuk sebuah bahtera rumah tangga yang sakinah serta masyarakat yang sejahtera. Namun pada saat ini keberadaan prosesi perkawinan sebagai prosesi yang sakral, mulai berkurang nilai kesakralannya. Hal ini dikarenakan orang-orang sudah tidak lagi merasa malu, takut, dan merasa dikucilkan bila pernikahannya gagal. Inilah yang terjadi pada masyarakat Lombok, khususnya Lombok Timur. Banyaknya perceraian merupakan hal yang biasa terdengar di telinga masyarakat Lombok. Dimana saat musim panen tiba, banyak sekali terjadi perkawinan dan begitu pula ketika musim paceklik tiba, berita perceraianpun tak kalah banyaknya. Hal ini diperkuat dengan data, pada tahun 2016, jumlah perceraian yang terjadi sebanyak 224 kasus cerai thalak dan 952 kasus cerai gugat. Sehingga total semuanya adalah 1.176 kasus. Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan kebudayaan. Lokasi penelitiannya adalah kabupaten Lombok Timur. Hasil dari penelitian ini adalah tuan guru menyampaikan pesan dakwah berupa nasehat tentang pernikahan (berumah tangga) mengenai bagaimana hak dan tanggung jawab setiap pasangan suami-isteri sehingga bisa terhindar dari perceraian. Tidak hanya itu tuan guru juga menjelaskan tentang anjuran, tujuan dan hikmah pernikahan serta konsep keluarga sakinah dalam pesan dakwah yang disampaikan oleh tuan guru yaitu (a). Memilih kriteria calon suami atau isteri dengan tepat, (b). Dalam rumah tangga harus ada mawaddah dan rahmah, (c). Saling mengerti antara suami-isteri, (d). Suami-isteri harus menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing, dan (e). Suami-isteri harus menghindari pertikaian (perselisihan). Jadi kesimpulannya adalah banyaknya tuan guru yang memberikan pesan dakwah berupa nasehat pernikahan pada acara walimatul ‘urs yang isinya tentang anjuran, tujuan, dan hikmah pernikahan tetapi tidak menyampaikan faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Dakwah > Dakwah, Masyarakat Masyarakat Dakwah > Pesan Dakwah Pesan Dakwah |
||||||
Keywords: | Pernikahan; Perceraian; Pesan Dakwah; Keluarga Sakinah | ||||||
Divisions: | Program Magister > Komunikasi dan Penyiaran Islam | ||||||
Depositing User: | Alawi Mohammad | ||||||
Date Deposited: | 07 Aug 2018 04:45 | ||||||
Last Modified: | 07 Aug 2018 04:45 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/26372 |
Actions (login required)
View Item |