This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Nurfitri, Leli Eka (2018) Komunikasi sosial keluarga besar mantan teroris di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Leli Eka Nurfitri_B76214039.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat fokus penelitian yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu (1) bagaimana proses komunikasi sosial keluarga besar mantan teroris di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan dengan masyarakat (2) bagaimana hambatan dalam proses komunikasi antara keluarga besar mantan teroris dengan masyarakat (3) bagaimana respon masyarakat desa Tenggulun terhadap keluarga besar mantan teroris. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, digunakan metode penelitian kualitatif, yang mana penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian kualitatif tanpa dipengaruhi oleh lingkungan, manusia bisa memilih mendalam dan utuh. Dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara. Melalui fenomena yang terjadi di keluarga besar mantan teroris di desa Tenggulun. Peneliti ingin menggambarkan fenomena Komunikasi Sosial yang dilakukan keluarga besar mantan teroris di desa Tenggulun dengan masyarakat. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Proses Komunikasi sosial secara linear yang dilakukan oleh keluarga besar mantan teroris di desa Tenggulun terjadi ketika mereka tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian. Dan Proses komunikasi sosial secara sirkular yang dilakukan oleh keluarga besar mantan teroris, ini terjadi ketika mereka menyapa tetangga, membantu tetangga ketika sedang ada hajatan, sampai salah satu dari keluarga besar mantan teroris yang kini menjadi pembina bagi anak-anak muda di desanya. (2) Hambatan komunikasi yang muncul dalam proses komunikasi sosial antara keluarga besar mantan teroris dengan masyarakat ada 3 diantaranya secara psikologis, sosial, dan budaya. Hambatan psikologis terlihat dari perasaan – perasaan malu, takut, serta minder. Hambatan sosial terlihat dari perbedaan status sosial, agama, dan juga penampilan. Hambatan budaya terlihat dari persepsi dengan menganggap seolah-olah paling benar, tidak adanya kepercayaan, dari sebagian masyarakat dan dari kelompok yang diikuti keluarga besar mantan teroris dulu. (3) Secara umum masyarakat desa Tenggulun menerima keberadaan keluarga besar mantan teroris dalam kehidupannya, bahkan dalam pergaulan mereka biasa – biasa saja dan bahkan dinilai sebagai masyarakat yang baik tapi hal – hal serta perasaan negatif terhadap keluarga besar mantan teroris terlihat masih ada. Hal ini dapat terlihat dari jarak pergaulan mereka.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Komunikasi Masalah sosial Teroris |
||||||
Keywords: | Komunikasi Sosial; Keluarga Besar Mantan Teroris; Proses; Hambatan | ||||||
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Komunikasi | ||||||
Depositing User: | Nurfitri Leli Eka | ||||||
Date Deposited: | 08 Aug 2018 02:48 | ||||||
Last Modified: | 08 Aug 2018 02:48 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/26590 |
Actions (login required)
View Item |