Mistik dan seks dalam bingkai pendidikan Islam: upaya menggagas epistimologi pendidikan Islam kontekstual

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Halimi, Abid (2009) Mistik dan seks dalam bingkai pendidikan Islam: upaya menggagas epistimologi pendidikan Islam kontekstual. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Abid Halimi_D01301324.pdf
Download (3MB)

Abstract

Mistik dan seks dalam bingkai pendidikan Islam adalah diskursus mistik dan seks yang mendominasi beragam media di Indonesia, bahkan dunia sekalipun. Membicarakannya tak kan ada ujungnya, semakin dibicirakan akan semakin menemukan kegelian dan ketabuan didalamnya. Masyarakat Indonesia yang kental dengan keberagaman etnis dan pola hidup memandang beragam pada dua entitas itu. mistik yang merupakan gerakan pembersihan jiwa, dan seks yang lebih pada pemuasan hasrat dan kepuasan libido, bertarung seolah tanpa ring pada diskursus pendidikan islam. Islam yang telah membangun epistemology pendidikannya selaiknya mampu untuk kemudian menelaah dan meretas persoalan mistik dan seks di masyarakat. Kenyataannya, Indonesia yang notabene umat muslim sebagai mayoritas tunggal tampak belum mampu mengentas persoalan seks dan mistik ini. Fenomena bermunculannya aliran-aliran kepercayaan, banyaknya orang-orang yang mengaku menjadi nabi palsu, termasuk wama televisi Indonesia mempertontontan dan memutar tayangan-tayangan/ film-film azab illahi, siksa kubur, mati dimakan belatung. Tayangn-tayangan yang mendangkalkan akhlak, dan mempertontonkan kehebatan seorang ustaz menangkap jin itu hanya sebuah tayangan bodoh yang sarat eksploitasi. Namun kemudian, indonesia yang konon sedang berkembang, mulai modern dan jauh dari dunia klenik, perdukunan, dan sebagainya tidak terbukti. Tayangan berbau mistik di televise swasta manapun selalu di rating paling tinggi. Demikian juga dengan problematika seks masyarakat, lagi-lagi media yang menjadi majikannya. Eksploitasi perempuan lewat media dalam beragam rupa, meningkatnya grafik anak muda yang MBA (Married By Accident),termasuk Persoalan serius di negeri ini. Pendidikan islam yang dibawah payung rahmatan lil'alamiin mustinya mampu menuntaskan persoalan itu. seperti apa dan bagaimana sebenarnya konsep mistik dan seks dalam pendidikan islam? Bagaimana islam dan pendidikannya mengatasi keberagaman aliran kebatinan, dan bagaimana islam dan pendidikannya melihat prilaku seksual ummat? Keresahan-keresahan ini akan penulis ulas dengan melakukan study kepustakaan dengan menggunakan fenomelogis-ekploratif. Sehingga dapat menjadi gagasan baru bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan islam melalui kritik epistemologisnya.