Implementasi pendidikan inklusif bagi gifted child (anak berbakat) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri I Perak Jombang

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ardiansyah, Mochammad Jaka (2008) Implementasi pendidikan inklusif bagi gifted child (anak berbakat) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri I Perak Jombang. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Mochammad Zaka Ardiansyah_D01205231.pdf
Download (875kB)

Abstract

Gifted Child adalah siswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan di atas siswa normal, tulisan ini mengupas sejauh mana implementasi pendidikan inklusif bagi gifted dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini mengangkat fenomena yang pembelajaran gifted child dalam konteks pendidikan inklusif di SMP Negeri l Perak Jombang. Permasalahan yang ingin di jawab adalah bagaimana implementasi pendidikan inklusif bagi gifted child, bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan bagaimana implementasi pendidikan inklusif bagi gifted child dalam pembelajaran PAI. Dengan mengetahui bagaimana implementasinya, peneliti dapat menganalisis apakah pelaksanaan di lapangan telah sesuai dengan teori dan peraturan perundang-undangan (kebijakan) yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian !apangan (field research). Data penulis ini dihimpun melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi mengenai profil sekolah, sejarah pelaksanaan pendidikan inklusif, keadaan pendidik dan peserta didik, sarana prasarana serta implementasi pendidikan inklusif bagi gifted child dalam pembelajaran PAI. Data yang diperoleh dipaparkan secara deskriptif dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pola pikir induktif, yakni berangkat dari faktor-faktor yang bersifat khusus, peristiwa yang konkret, kemudian ditarik satu generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan analisis kesesuaian antara pelaksanaan dengan teori dan kebijakan. Hasil dari penelitian ini SMP Negeri I Perak telah menerapkan pendidikan inklusif dengan mengimplementasikan kurikulum berdiferensiasi menurut kemampuan dan keberbakatan serta kebutuhan siswa didasarkan pada kondisi fisik, kondisi intelektual dan bakatnya. Secara mendasar tidak ada perbedaan antara kurikulum berdiferensiasi dengan kurikulum KTSP, namun perbedaannya hanya pada bagaimana guru menyikapi dan rnenerikan perhatian sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Bagi siswa berbakat, dalam pembelajaran PAI diberikan pendekatan tersendiri tanpa mengubah struktur kurikulum. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat dan potensi yang dimiliki gifted child, guru menggunakan strategi warming up, brainstorming dan futuristics serta menggunakan evaluasi proses. Dalam mengidentifikasi keberbakatan sisw sekolah melaksanakan tes inteligensi, bakat, minat dan kepribadian. Dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif bagi gifted child, sekolah dan guru PAI secara umum telah sesuai dengan teori dan kebijakan, namun ada beberapa hal yang harus dtinjau untuk disempurnakan.