Penerapan pembelajaran matematika berdasarkan masalah: problem-based instruction pada subpokok bahasan tabung, kerucut, dan bola di MTs. Surabaya 2

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Setiawan, Aris (2010) Penerapan pembelajaran matematika berdasarkan masalah: problem-based instruction pada subpokok bahasan tabung, kerucut, dan bola di MTs. Surabaya 2. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Aris Setiawan_D04205047.pdf
Download (2MB) | Preview

Abstract

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki pembelajaran di sekolah berpusat pada siswa, di sini guru hanya sebagai fasilitator dan motivator dalam mengoptimalkan belajar siswa. Salah satu pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah pembelajaran berdasarkan masalah. Pada pembelajaran ini, siswa dihadapkan pada situasi yang berorientasi masalah yang autentik dan bennakna sehingga melatih siswa untuk berpikir kreatif dan mampu memecahkan masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (i) Aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran matematika berdasarkan masalah, (ii) Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran selama penerapan pembelajaran matematika berdasarkan masalah, (iii) Respon siswa setelah penerapan pembelajaran matematika berdasarkan masalah, (iv) Hasil kinerj siswa setelah penerapan pembelajaran matematika berdasarkan masalah, dan (v) Basil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran matematika berdasarkan masalah. Penelitian ini dilakukan dikelas IX-E MTsN Surabaya 2 dengan menggunakan rancangan penelitian one shot-case study. Untuk memperoleh data aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dilakukan pengamatan dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan, data respon siswa diperoleh dengan memberikan lernbar angket respon siswa kepada siswa, dan data basil belajar -siswa diperoleh dari hasil kinerja siswa dan basil tes akhir. Berdasarkan analisis data, penelitian ini memberikan kesimpulan (i) Aktivitas siswa selama pembelajaran tergolong aktif, (ii) Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada tahap I, 2, dan 5, serta dalam aspek suasana kelas tergolong aktif. Sedangkan pada ta.hap 3 dan 4 tergoloog tidak aktif, (iii) Respon siswa menunjukkan bahwa pendapat siswa senang terhadap komponen pembelajaran sebesar 80,77%, sedangkan siswa yang benninat untuk mengikuti pembelajaran berikutnya dengan menggunakan metode yang sama sebesar 82,05%, dan pendapat siswa yang menyatakan baru terhadap komponen pembelajaran sebesar 75, 64%, (iv) Hasil kinerja siswa menunjukkan bahwa 9 kelompok termasuk dalam tingkatan memuaskan dengan sedikit kekurangan, sedangkan I kelompok tennasuk dalam tingkatan cukup memuaskan dengan banyak kekurangan, dan (v) Hasil tes akhir menunjukkan bahwa I0 siswa dikatakan tuntas dalam belajamya, sedangkan 30 siswa lainnya tidak tuntas dalam belajamya.