Implementasi konsep humanisme religius dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mutho'atin, Siti (2009) Implementasi konsep humanisme religius dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Siti Mutho'atin_D01205109.pdf
Download (4MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif untuk menjawab pertanyaan : bagaimanakah implementasi konsep humanisme religius dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri I Wonoayu Sidoarjo dan faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo, serta upaya penyelesaiannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun metode pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Adapun Iangkah dalam teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini adalah implementasi konsep humanisme religius dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri I Wonoayu Sidoarjo. Dalam penerapannya melalui dua proses, yaitu pertama, melalui proses pembelajaran di dalam kelas, seperti halnya dalam kegiatan pembelajaran PAI yang memberikan suatu pennasalahan (problem solving) yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dipadukan dengan materi PAI, serta menggunakan metode yang telah disesuaikan serta mengaitkan materi-materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut dengan kehidupan nyata yang ada di sekitar kehidupan peserta didik. Kedua, melalui proses pembentukan iman dan taqwa (IMTAQ) yang diadakan setiap hari Jum'at jam 6.30 dengan cara pengelompokan yang disesuaikan dengan kelasnya masing-masing, seperti kelas X dengan kelas X, kelas XI dengan XI, dan kelas XII dengan kelas XII, kemudian dengan materi yang sama yaitu materi tafsir, hadits, ngaji Al-Qur'an dan istighozah. Adapun hambatannya yaitu : adanya keterbatasan jwnlah guru Pendidikan Agama Islam, keterbatasan sarana dan prasarana sebagai media pendukung dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam seperti speaker, gedung dan tikar dan lain-lain, kurangnya partisipasi sebagian masyarakat (wali murid) terhadap perkembangan peserta didik baik di sekolah maupun di luar sekolah. Upaya penyelesaiannya yaitu : dengan menambah guru Pendidikan Agama Islam, yang disesuaikan dengan pendidikan dan kemampuannya di bidang Pendidikan Agama Islam, memanfaatkan fasilitas sekolah seadanya secara maksimal, mengikutsertakan wali murid (masyarakat) dalam rapat triwulan dengan tujuan untuk koordinasi tentang perkembangan anak didik selama di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah dengan mengadakan dialog interaktif antara orang tua dan pihak sekolah.