This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Khafidhoh, Siti (2014) Penerapan model connecting, organizing, reflecting, extending (core) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung kelas IX MTs Negeri Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Siti Khafidoh_D04209037.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Dalam belajar matematika, pada dasarnya seseorang tidak terlepas dari pemecahan masalah. Namun dalam kenyataannya, kemampuan pemecahan masalah masih rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memilih model pembelajaran yang lebih menekankan keaktifan siswa dan memotivasi siswa untuk dapat memecahkan masalah. Salah satu model pembelajaran yang mendukung hal ini adalah model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending). Dari uraian diatas, timbul pertanyaan apakah model CORE dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa apabila diterapkan dalam kegiatan pembelajaran matematika di sekolah?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, diadakanlah penelitian tentang penerapan model CORE untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX MTs Negeri Mojokerto selama tiga kali pertemuan. Materi yang dipilih adalah luas permukaan tabung. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket dan tes. Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa Tes digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang berupa pre-test dan post-test. Pre-test digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebelum diberi perlakuan dan post-test dilakukan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa setelah diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan berupa pembelajaran matematika dengan menggunakan model CORE. Untuk menganalisis data berupa skor pre-test dan post-test, digunakan uji hipotesis Data Berpasangan. Setelah melakukan uji hipotesis Data Berpasangan, diketahui bahwa t hitung =10,94 lebih besar daripada t tabel = 1,692, sehingga Ho ditolak. Berdasarkan hal tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami peningkatan setelah diterapkannya model CORE di sekolah. Hal itu dapat membuktikan bahwa model CORE dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Matematika Pendidikan > Pembelajaran |
||||||
Keywords: | Model connecting; organizing; reflecting; extending (core); pemecahan masalah; matematika; materi bangun ruang sisi lengkung | ||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Matematika | ||||||
Depositing User: | Editor : samid library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 05 Nov 2018 04:18 | ||||||
Last Modified: | 05 Nov 2018 04:18 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/28336 |
Actions (login required)
View Item |