Pesan dakwah dalam novel: analisis wacana novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Irmawati, Fatma (2009) Pesan dakwah dalam novel: analisis wacana novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Fatma Irmawati_B01205041.pdf
Download (1MB) | Preview

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28784

Abstract

Ada dua persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: 1. Pesan dakwah apa saja yang ada dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. 2. bagaimana pesan dakwah dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Sirazy jika dilihat dari Analisis Wacana Teun Van Dijk. Untuk melengkapi persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini di gunakanlah jenis penelitian non kancah yang tergolong dalam jenis penelitian kualitatif dan menggunakan jenis pendekatan analisis wacana teorinya Van Dijk. Yang berguna untuk memberikan data mengenai pesan dakwah apa saja dan bagaimana jika dilihat dari Analisis wacana Van Dijk. Hingga diperoleh makna yang mendalam tentang dua rumusan masalah yang dipaparkan peneliti. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa. Pertama, pesan dakwah yang ada dalam novel Ketika Cinta Bertasbih ini meliputi tiga aspek, diantaranya: aspek keimanan, yaitu, yang mana disini lebih memuat sisi iman kepada Allah, walaupun memang ada dari rukun-rukun iman yang lain yang melengkapi. Kedua, akhlak. Disini meliputi akhlak karimah dan madhmumah. Adalah syari'ah, dalam novel ini lebih cenderung menjelaskan syariah dari segi hukum atau tatacara dalam beribadah baik itu shalat, pernikahan, berhubungan dengan lawan jenis dan tatacara kebidupan yang lain dalam masyarakat. Kemudian yang kedua disampaikan dari Analisis Wacana. Struktur tematik menjelaskan gambaran secara umum isi dari keseluruhan novel, bahwa novel adalah dwilogi pembangun jiwa yang digambarkan dengan kisah kehidupan Azzam. Dari struktur skematik terlihat bahwasanya pesan dakwah disampaikan dengan menggunakan alur maju pada novel pertama dan sedikit alur mundur pada novel kedua sebagai pelengkap cerita Semantik menggambarkan makna yang ada dalam teks, penggunaan latar Mesir misalnya. Adalah struktur sintaksis yang menunjukkan bahwa novel menggunakan kalimat aktif dan pasif, serta penggunaan kata ganti seperti "saya, kamu, mereka, dia, kami, kita". Gaya bahasa adalah berupa bahasa sebari-hari serta sedikit penggunaan majas dan percetakan huruf yang belum baku secara Indonesia Majas juga digunakan dalam retoris, juga sebagai tampilan detail yang ingin lebih ditonjolkan.