Pesan motivasi sebagai upaya peningkatan mutu penyiar di Radio Swara Giri FM Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Chasanah, Noer (2010) Pesan motivasi sebagai upaya peningkatan mutu penyiar di Radio Swara Giri FM Gresik. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Noer Chasanah_B36206005.pdf
Download (1MB)

Abstract

Berhubungan dengan penelitian kali ini, ada dua persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Bagaimana pesan motivasi sebagai upaya peningkatan mutu penyiar, (2) Bagaimana karakteristik pesan motivasi dalam upaya peningkatan mutu penyiar. Untuk mengungkapkan persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, penelitian kali ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang berguna memberikan data-data mengenai pesan motivasi sebagai upaya peningkatan mutu penyiar. Peneliti menggunakan analisis metode perbandingan tetap untuk mendapatkan temuan abstrak yang didapatkan dari data-data yang ada di lapangan. Data yang diperoleh kemudian dikonfinnasikan dengan teori yang digunakan peneliti, yakni teori hirarki kebutuhan yang dikemukakan A.H Maslow, sehingga diperoleh penjelasan mengenai penyampaian sebuah pesan motivasi oleh pimpinan kepada penyiar dengan harapan semangat kerja penyiar meningkat. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa ( 1) Pesan motivasi yang disampaikan oleh pimpinan kepada penyiar berupa kenaikan gaji, tindakan dan juga pesan berupa kata-kata yang membangkitkan semangat kerja penyiar, dan penyiar bisa melaksanakan tugas dan fungsi pokok sesuai dengan target yang diberikan oleh perusahaan, sehingga Radio Swara Giri mendapatkan rangking pertama kategori pendengar terbanyak di greater Surabaya, (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya dan Lamongan) mulai 2003 sampai sekarang. (2) Karakteristik pesan motivasi berupa, (Intrinsik) motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri dan (Ekstrinsik) motivasi yang timbul karena dorongan oleh orang lain, sehingga antara pimpinan dan penyiar berpihak pada pada perilaku persahabatan, kepercayaan, timbal balik, rasa hormat, dan kehangatan, juga terjalin hubungan simbiosis mutualisme (saling berhubungan yang menguntungkan). Pimpinan juga menempatkan dirinya setara secara fungsional dengan penyiarnya sehingga pimpinan bisa berkoordinasi dengan baik.