Pidana rajam dan permasalahannya dalam hukum Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Jali, M. (1989) Pidana rajam dan permasalahannya dalam hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
M. Jali_1643.pdf
Download (20MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28898

Abstract

Ketetapan pidana rajam terhadap pezina muhshan dalam hukum pidana Islam adalah merupakan ketetapan yang didasarkan pada hadits-hadits Nabi, bukan didasarkan pada ketentuan Al-Qur’an, sebab tidak ada satu ayatpun dalam al-Qur’an yang menyebutkan adanya pidana rajam. Penelitian ini menggunakan metode library research, sedangkan penganalisaan datanya menggunakan metode diskriptip dan komperatif. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; 1. Eksistensi pidana rajam bagi pezina muhshan masih diperselisihkan para ulama’, sebagian mengakui dan sebagian yang lain menolaknya. 2. Ulama’ yang mengakui eksistensi pidana rajam beralasan karena banyaknya hadits-hadits tentang rajam, mereka mentahsis keumuman Surat An-Nur ayat 2 dengan hadits-hadits tentang rajam tersebut. 3. Ulama’ yang menolak eksistensi pidana rajam beralasan karena hukuman rajam tidak terdapat dalam al-Qur’an, mereka menetapkan pidana zina berdasarkan keumuman firman Allah surat An-Nur ayat 2 di samping itu mereka beralasan firman Allah surat An-Nisa’ ayat 25 dan surat An-Nur ayat 3.