Konsep kebahagiaan menurut Aristoteles

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Chafa, Asririn Fuaidah (1997) Konsep kebahagiaan menurut Aristoteles. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Asririn Fuaidah Chafa_059210035.pdf
Download (2MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28900

Abstract

Banyak orang mengira bahwa kebahagiaan adalah pencapaian cita-cita dan keberhasilan dalam apa yang diinginkan, dan siapa yang dapat mencapainya berarti telah mendapatkan kebahagiaan sempurna. Menurut Aristoteles kebahagiaan yang sempurna hanya dapat dicapai oleh manusia yang bijaksana, yaitu manusia yang selalu bertindak dalam penerangan budinya, karena buudinyalah yang membedakan dia dari binatang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1. Siapa Aristoteles, 2. Bagaimana konsep Aristoteles tentang kebahagiaan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan library research, sedangkan teknik analisa datanya menggunakan teknik dedukasi, metode induktif dan metode deskripsi. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; 1. Aristoteles adalah seorang tokoh filsafat Yunani kuno. Beliau adalah murid dan anggota masyarakat academia yang dipimpin Plato. Dia dikenal sebagi murid terpandai diantara murid lainnya. 2. Kebahagiaan menurut Aristoteles adalah; a. kebahagiaan merupakan kesempurnaan dan akhir puncak dari kebaikan. b. kebahagiaan merupakan kebaikan yang setinggi-tingginya, ini ditekankan pada ciri khas yang dimiliki manusia yaitu akal budinya. c. Menurut beliau bahagia adalah mengfungsikan akalnya secara maximal dengan mewujudkan kemampuan secara penuh sebagai manusia. d. di samping perbuatan mulia, untuk memperoleh kesempurnaan, kebahagiaan juga tergantung pada keadaan.