Psikologi komunikasi LA Mania suporter klub persatuan sepak bola Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Efendi, Muhammad Imam (2010) Psikologi komunikasi LA Mania suporter klub persatuan sepak bola Lamongan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Imam Efendi_B06206040.pdf
Download (2MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28926

Abstract

Latar belakang pemilihan judul pada penelitian ini adalah karena ditengah tengah persoalan sanksi dan pelanggaran tentang kerusuhan sepakbola yang menimpa suporter klub sepakbola daerah lain di Indonesia. Kelompok suporter LA Mania justru muncul dengan prestasi sebagai Best Fairplay Suporter Indonesia 2009. LA Mania menghilangkan arogansi, anarkisme dan kekerasan yang melekat pada suporter sepakbola. Ada tiga hal yang dikaji peneliti dalam penelitian ini, yaitu: (I) Bagaimana karakter komunikasi LA Mania (2) Bagaimana perilaku komunikasi LA Mania, dan (3) Apa saja faktor yang mendorong perilaku komunikasi LA Mania. Untuk mengetahui ketiga hal tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data observasi dan wawancara serta analisis data yang dihubungkan dengan teori perbandingan sosial dan behaviourisme. Dari penelitian yang dilakukan ini didapatkan bahwa, (1) Dalam melakukan komunikasi antar anggota maupun dengan suporter lain, anggota LA Mania bersifat terbuka apa adanya. LA Mania, sangat menghargai orang lain. Hal ini tercermin dari bagaimana LA Mania menyambut dan memperlakukan kelompok suporter lain ketika mereka menjadi tuan rumah, (2) Didalam kelompok; LA Mania selalu mengedepankan kebersamaan. Setiap keputusan diambil berdasarkan keputusan bersama. Diluar lapangan, saat mendukung Persela; LA Mania memakai atribut-atribut, mulai dari topi, syal, kaos dan membawa spanduk atau bendera yang menegaskan identitas mereka sebagai LA Mania. Selain itu mereka menyanyikan yel-yel pembangkit semangat sebagai bentuk kebersamaan dan dukungan pada Persela, (3) faktor yang mendorong perilaku komunikasi suporter LA Mania adalah adanya semangat kedaerahan, adanya rasa solidaritas yang tinggi sebagai warga Lamongan, yang ingin menunjukkan bahwa kota mereka mampu berprestasi. Itu diperkuat oleh rasa sedaerah, sekelompok, yang menjadikan mereka sebagai kelompok yang kompak dalam segala hal.