Tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan zakat di kotamadya Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Yulinda, Risana (1989) Tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan zakat di kotamadya Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Risana Yulinda_1908.pdf
Download (22MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/29054

Abstract

Zakat merupakan salah satu bentuk amal ibadah yang hanya dimiliki oleh umat manusia yang beragama Islam serta dapat menjangkau dan memikul beban yang cukup berat, yakni dengan jalan membagikan kepada yang berhak menerimanya. Umat Islam di kotamadya Surabaya mempunyai potensi cukup besar, khususnya dalam penerimaan zakat, infaq dan shodaqoh, hal ini dapat terlihat bahwa di Surabaya terdapat 324 BAZ dan 1 BAZIS. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1. Bagaimana cara umat Islam Kotamadya Surabaya dalam melaksanakan kewajiban zakat maal, 2. Zakat apa sajakah yang pada umumnya dikeluarkan oleh masyarakat Kotamadya Surabaya, 3. Dan kapan zakat itu diadakan perhitungan, 4. Zakat itu untuk siapa saja. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan metode deduktif dan metode induktif, yang kemudian dianalisa menggunakan analisa data kwalitatif dan analisa data kwantitatif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; 1. Cara umat Islam khususnya di Kotamadya Surabaya dalam melaksankan zakat maal kebanyakan dikumpulkan di masjid-masjid yang telah dipilih atau dekat dengan tempat tinggal serta diberikan sendiri kepada tetangga yang memerlukan. 2. Zakat yang dikeluarkan oleh para muzakki berupa emas, perak, perdagangan, tanaman, buah-buahan, hasil laut tambah, jasa keahlian. Sebagian besar penduduk Surabaya kebanyakan bergerak dalam bidang perdagangan, sehingga standart yang dipakai muzakki adalah zakat emas dan perak. 3. Zakat maal itu diadakan perhitungan pada awal bulan Ramadhan dan tepat haul, sehingga para muzakki dalam membagikan zakat tepat waktunya. 4. Zakat maal itu boleh diberikan kepada madrasah, tetapi hanya sebagian saja, sebab hak zakat itu ada pada fakir miskin yang memerlukan.