This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Amin, Mukhammad Ibrahim (2019) Komunikasi pedagang secondhand di pasar maling Wonokromo Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mukhammad Ibrahim Amin B76214045.pdf Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi karena banyaknya pedagang yang berjualan mempunya strategi masing-masing. komunikasi yang baik, dapat memberikan respon yang sangat baik bagi calon pembeli dan proses jual beli dapat menciptakan suatu komunikasi yang efektif bagi komunikator dan komunikannya. Dengan demikian, diperlukan konsep komunikasi antara pedagang secondhand dan calon pembeli agar meciptakan proses komunikasi yang efektif, agar produknya terjual. Penelitian ini menggunakan pendekatakan etnografi dan menggunkan Teknik purpose sampling dalam mengambilan informan. Dari hasil penelitian, 1. Proses komunikasi pedagang secondhand di Pasar Maling Wonokromo Surabaya ditandai dengan tiga proses, yaitu pertama , komunikasi verbal dan lambing verbal itu sendiri pedagang secondhand dipasar maling sangatlah koperatif dan bersikap ramah dan santun kepada pelanggan, menawarkan calon pembeli yang berpotensi sebagai pembeli dan siapapun yang lewat di depan pelanggan, akan tetapi beberapa pelanggan secondhand ada pula yang bersikap kasar dan acuh tak acuh kepada pembeli. Kedua, Komunikasi intrapribadi proses mental dari dalam diri pedagang pendatang atau untuk menyesuaikan diri dan mengatur lingkungan sosio-budayanya seperti melihat langsung kondisi lingkungannya, mendengar setiap pembicaraan dengan konsumen, memahami dan merespon keadaan yang terjadi dalam lingkungan sekitar. Ketiga , komunikasi sosial, Setiap hari pedagang secondhand dan konsumen melakukan interaksi dan komunikasi antarpribadi berdasarkan atas kebutuhan, pengetahuan yang dimiliknya, pengalaman-pengalaman pribadinya, menyangkut kehidupan sehari-hari partisipasi dalam interaksi jual beli. 2. Faktor yang berpengaruh terhadap proses komunikasi pedagang secondhand sekaligus menjadi faktor pendukung adalah pertama, ketika pedagang dan konusmen saling memahami dan 90 menghargai budaya masing-masing. Kedua,dari segi bahasa karena perbedaan bahasa antara pedagang secondhand dangen konsumen maka alternative menggunakan bahasa Indonesia ketiga, ketika pedagang secondhand tersebut terjadi sikap saling pengertian dalam suasana kebersamaan yang terwujud dari tuturkata yang ramah serta gesture ketika berdagang. Juga terlihat dengan adanya sikap toleransi mereka, agar dapat terhindar dari suatu perselisihan. Keempat ketika pedagang secondhand berusaha untuk memahami keinginan konsumen dengan cara mengamati langsung dan bertanya tentang bagaimana selera masing-masing. Kelima, yaitu timbul rasa kepercayaan dan saling terbuka diantara mereka
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Komunikasi | ||||||
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Komunikasi | ||||||
Depositing User: | Amin Mukhammad Ibrahim | ||||||
Date Deposited: | 13 Feb 2019 07:09 | ||||||
Last Modified: | 13 Feb 2019 07:09 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/29930 |
Actions (login required)
View Item |